PUSKAPIK.COM, Tegal – 23 warga Desa Bangungalih, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia, yakni NUF yang berstatus sebagai mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Bandung dan seorang perempuan SN, seorang petani. Keduanya meninggal pada hari yang sama, Minggu, 16 Mei 2021.
Ke 23 warga yang positif Covid-19 tersebar di sejumlah RT di pedukuhan Babad, di RT 1 RW 2 ada 14 warga, RT 7 Rw 2 ada 4 warga, Rt 6 Rw 2 ada 3 warga. Rt 9 Rw 2 berjumlah 12 warga. Hingga Kamis siang, 27 Mei 2021, sebanyak 21 warga kini masih menjalani isolasi mandiri.
Munculnya klaster lingkungan tersebut diketahui dari tracking yang dilakukan Dinas Kesehatan, Kabupaten Tegal, terhadap tetangga sekitar tempat tinggal NUF dan SN.
Baca Juga
“21 warga yang isolasi mandiri tersebut diketahui positif Covid-19 setelah dilakukan tracking, paska meninggalnya NUF dan SN,” kata Kepala Puskesmas Bangungalih, Makmur, kepada puskapik.com, Kamis, 27 Mei 2021.
NUF, meninggal dunia saat menjalani perawatan selama 3 (tiga) hari di RS Mitra Siaga. Korban memiliki riwayat penyakit typus. Korban awalnya mengalami deman. Pihak keluarga tidak mengetahui darimana korban bisa terpapar Covid-19, pasalnya sudah setahun terakhir korban tidak pernah berinteraksi di kampus, karena mengikuti perkuliahan during.
“Memang dia punya bawaan typus. Kita juga nggak tahu kalau mengarah kesitu (Covid-19),” kata
Sekretaris Desa Bangungalih, Teguh Pujiono, saat dikonfirmasi menjelaskan, sejak munculnya klaster lingkungan, Pemerintah Desa Bangungalih melarang adanya kegiatan hajatan dan hiburan, selalu menerapkan protokol kesehatan saat shalat berjamaan di mushala.
“Penyemprotan desinfektan sudah kami lakukan. Terus terang kami kuwalahan. Untuk mencegah penyebaran, hajatan dan hiburan distop. Mengimbau warga agar menerapkan prokes saat shalat jamaah,” ujar Teguh Pujiono.
Kontributor: Wijayanto
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga