Di Tegal, Relawan Terpaksa Kuras Kas Musala untuk Bantu Warga Selama Lockdown
- calendar_month Sen, 7 Jun 2021

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

Lebih lanjut, kata Susminto, bantuan sembako ini yang dibagikan dalam bentuk beras, minyak goreng, tempe, telur dan mi instan. Dia berharap, bantuan pangan segera turun untuk membantu mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri. Mengingat persediaan makanan yang ada sekarang jumlahnya terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makan selama karantina.
“Kalau mengandalkan bantuan tetangga kan sifatnya seadanya. Jadi mohon dari pemerintah memberikan bantuan untuk membantu warga,” sambungnya.
Ditemui terpisah, Kades Randusari, Jadi Sanyoto membantah pihaknya belum memberikan bantuan. Jadi Sanyoto, mengakui, bantuan desa memang belum menjangkau semua warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Jadi saya ralat ya, desa sudah memberikan bantuan, tapi memang belum semua. Kita nunggu aturan, mudah mudahan dipercepat dana PPKM Mikro. Sehingga semua yang sudah divonis positif akan segera dibantu,” tandas Kades Randusari.
Seperti diketahui, RW 4 Desa Randusari sejak 2 Juni lalu diberlakukan lokal lockdown sebagai dampak masihnya penyebaran virus corona. Hingga hari ini, warga yang terkena Covid-19 sebanyak 66 orang dari 54 KK. Selain itu dalam enam orang meninggal akibat terjangkit virus ini.
Kepala Desa Randusari, Jadi Sanyoto, mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 terjadi karena adanya peningkatan aktivitas warga dan kontak erat dengan warga dari luar kota.
“Saat Lebaran itu mungkin ada pasien Covid-19 dari Jakarta. Karena masyarakat kurang peduli terkait Covid-19 ini, sehingga mereka anggap biasa-biasa saja. Setelah ada yang terpapar dan meninggal dunia baru mereka percaya ternyata benar adanya,†ujar Jadi Sanyoto.
- Penulis: puskapik




























