PUSKAPIK.COM, Brebes – Petani di Brebes diminta waspada dan mengenali keaslian kemasan pestisida agar tidak dirugikan. Sebagai daerah penghasil bawang merah, Brebes berpotensi menjadi sasaran peredaran pestisida palsu.
Sinyalemen tingginya potensi peredaran pestisida palsu ini diungkapkan Agung Kurniawan,
Executive Director Crop Life Indonesia.
“Melihat pengungkapan kasus pestisida palsu di Kabupaten Brebes selama tiga tahun terakhir. Kami melihat ada potensi besar peredaran pestisida palsu. Oleh karenanya, bersama Pemkab Brebes akan melakukan edukasi terhadap petani, distributor pupuk dan PPL secara masif,” ujar Agung Kurniawan Rabu 9 Juni 2021.
Baca Juga
Selama ini, kata Agung, edukasi soal pestisida terhadap petani hanya dilakukan secara insidentil. Di mana hanya dilakukan jika ada pengungkapan kasus.
Tingginya peredaran pestisida palsu ini, sambung dia, bisa dilihat dari kasus pengungkapan pestisida palsu tahun lalu. Di mana ada 10 ton kemasan pestisida yang didaur ulang untuk digunakan kembali mengemas pestisida palsu di Brebes.
“Dari pengungkapan kasus tahun lalu, ada 10 ton kemasan pestisida yang didaur ulang untuk mengemas lagi pestisida palsu,” terangnya.
Brebes menjadi sasaran peredaran pestisida palsu tidak lepas dari tingginya penggunaan pestisida, terutama untuk tanaman bawang. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes, Yulia Hendrawati mengatakan, lahan bawang merah di Brebes luasnya mencapai 30 ribu hektar. Dalam setahun tsnaman bawang ini bisa tiga kali tanam.
“Potensi penggunaan pestisida di Brebes memang besar khususnya untuk tanaman bawang merah. Luas lahan 30.000 hektar dan dalam setahun bisa 3 kali tanam,” bebernya.
Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga