PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kisah pilu itu datang dari Suhadi, duda tua warga Desa Wanarata, Kabupaten Pemalang, yang kesehariannya menjadi tukang service sepeda.
Sepeda-sepeda rusak itu Suhadi perbaiki di halaman rumahnya, RT 07 RW 02, Dusun Benteng, Desa Wanarata, Bantarbolang, Pemalang.
Jasa service sepeda ini sudah dijalaninya sejak 5 tahun lalu, pasca istrinya meninggal akibat menderita diabetes.
Baca Juga
Suhadi tak bisa mencari nafkah ke mana-mana, karena harus merawat semua anaknya yang lumpuh total, yaitu Purwanti, Purnomo, dan Dede Roah.
“Ya perkiraan sudah lumpuh sejak kelas 4 SD. Sebenarnya anak saya 4, tapi yang satu sudah meninggal,†ungkap Suhadi, Minggu 3 Juni 2021.
Satu anaknya yang sudah meninggal itu, tutur Suhadi, juga menderita kelumpuhan semasa hidupnya.
Selama merawat ketiga anaknya yang lumpuh, Suhadi dibantu ibunya. Namun saat ini orang tua Suhadi sudah tua renta.
Dengan kondisi hidup yang demikian, Suhadi mengaku, belakangan tak lagi mendapat bantuan PKH maupun BPNT dari pemerintah sejak Januari 2021 lalu.
“Kalau dulu, dapat bantuan Rp 3 juta, sekarang enggak,†ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wanarata, Elok Rahmawati, mengatakan, sejatinya Suhadi tercatat sebagai penerima PKH dan BPNT.
“Tapi sudah 6 bulan ini saldonya kosong, bukan cuma pak Suhadi banyak juga yang saldonya kosong. Kami sudah menanyakan ke pihak pendamping PKH, tapi belum ada jawaban pasti,†tutur Elok.
Selain itu, phaknya juga sudah mengusulkan bantuan rutin tahunan Rp 3 juta dari dinas sosial yang biasanya didapatkan Suhadi.
“Kami berharap ada tindak lanjut dari Dinsos, agar ada kepastian mengapa saldo Pak Suhadi kosong. Harapannya agar kedepan bantuannya rutin lagi,†ungkap Elok.
Paska kisah Pak Suhadi ramai di media sosial, imbuh Elok, pihak Pemdes langsung meninjau ke rumah pak Suhadi.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Desa Wanarata memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 1 juta untuk membeli mesin kompressor.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga