PUSKAPIK.COM, Pemalang – Permasalahan saluran irigasi lahan pertanian masih dijumpai para petani di Kabupaten Pemalang. Bahkan, krisis air juga mengancam lahan mereka.
Itu mencuat dalam rakor persoalan tersier yang dihadiri perwakilan desa-desa, di kantor DPU TR Pemalang, Selasa siang, 15 Juni 2021.
“Sudah lama, irigasi lintas desa menjadi persoalan di wilayah kami. Kami minta petunjuk agar persoalan ini rampung,” kata Agus Susilo, salah satu peserta asal Desa Jatiroyom.
Baca Juga
Permasalahan klasik lainnya adalah kerusakan irigasi akibat pembangunan pabrik, serta penggunaan mesin kombine untuk memanen padi.
Belakangan, petani di Desa Danasari mengeluhkan krisis air yang terjadi di lahan mereka, akibat adanya pembangunan proyek ‘Kotaku’ di Dusun Gumelem, Kelurahan Mulyoharjo, Pemalang.
Beberapa waktu lalu mereka juga sempat beraudiensi dengan DPU TR Pemalang, dipimpin Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Dharma Tirta Kabupaten Pemalang, Andi Rustono.
Andi Rustono yang hadir dalam rakor siang tadi, kembali menyampaikan aspirasi para petani di Desa Danasari yang sudah 2 tahun ini krisis air.
“Karena proyek itu sudah jadi, maka dibuat irigasi baru, karena irigiasi itu menjadi sumber aliran air satu satunya yang diharapkan petani Desa Danasari,” kata Andi.
Ia berharap setiap kali ada proyek yang menyangkut irigasi dan tersier, alangkah baiknya berkoordinasi dengan pihak terkait atau IP3A, agar permasalahan serupa tak terjadi.
“Semua persoalan irigasi di desa, itu akan diakomodir melalui usulan oleh desa menggunakan anggaran perubahan tahun 2021,” ujar Sarinto, Kabid SDAME DPU TR Pemalang.
Sarinto berharap, anggaran tersebut akan mencukupi persoalan yang diusulkan perwakilan desa mengenai kerusakan irigasi.
Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M
Baca Juga