Angka Kematian di Tegal Tinggi, DPRD Desak Ada Tim Pemakaman Covid-19 di Tiap Kecamatan

Sejumlah Relawan Pemakaman Covid-19 Kabupaten Tegal sedang memakamkan jenazah Covid-19. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Slawi – DPRD Kabupaten Tegal mendesak setiap kecamatan memiliki tim pemakaman jenazah Covid-19. Ini perlu dilakukan seiring tingginya angka kematian pasien Covid-19, agar proses pemakaman lebih cepat dan berjalan lancar.

“Pembentukan tim pemakaman bisa dilakukan oleh Satgas Covid Kecamatan,” kata Ketua Fraksi Golkar, M Khuzaeni, kepada wartawan, Jumat, 25 Juni 2021.

Dia menyatakan, usulan itu perlu segera direalisasikan karena tim pemakaman di tingkat Kabupaten Tegal mengalami kekurangan personel. Menurut Khuzaeni, saat ini, tim pemakaman hanya difasilitasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal.

Padahal sebelumnya dibantu oleh tim relawan Palang Merah Indonesia (PMI). Namun sejak ada permasalahan pemakaman di Sawangan, Desa Sigedong, Kabupaten Tegal, sepertinya tim dari PMI trauma.

“Waktu itu di Sawangan memang sempat ricuh saat pemakaman pasien Covid. Sehingga mereka trauma,” ujar Jeni, sapaan akrab Khuzaeni.

Terkait honor, Wakil Ketua Komisi III ini mengatakan, Satgas Covid-19 Kecamatan dapat berkoordinasi dengan BPBD. Sedangkan armadanya, bisa menggunakan mobil ambulan puskesmas atau mobil siaga milik desa.

“Dengan adanya tim pemakaman dari kecamatan itu, dipastikan proses pemakaman pasien Covid-19 bakal lancar,” ujar Jeni.

Jeni menyebut, pasien Covid-19 yang meninggal dunia di bulan ini sangat banyak. Mendasari data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, dalam sebulan ini jumlahnya sebanyak 131 orang.

“Kalau dirata-rata setiap harinya bisa lebih dari 4 orang. Bahkan pernah sampai 10 orang dalam sehari. Kasihan tim pemakaman dari BPBD, mereka pasti kewalahan,” ujarnya.

Selain mendapatkan honor yang layak, sambung Jeni, personel tim pemakaman juga harus mendapatkan perlindungan keselamatan. Sehingga mereka nyaman saat memakamkan jenazah pasien Covid19.

“Risiko mereka memang besar, karena ada yang pro dan kontra saat melakukan pemakaman. Maka harus difasilitasi kesejahteraannya,” katanya.

Tim Pemakaman BPBD Kabupaten Tegal, Lugi membenarkan jika pasien Covid-19 yang meninggal dunia jumlahnya mengalami peningkatan. Sebelum Mei 2021, jumlahnya antara 1 orang hingga 3 orang. “Sekarang bisa sampai 10 orang perharinya,” katanya.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!