OW Guci Ditutup Sementara, Begini Cara Pemkab Tegal Menjamin Kelangsungan Usaha Pedagang

Sejumlah ASN Pemkab Tegal menunjukkan sayuran yang baru mereka beli melalui program GPP DISPORAPAR, Senin siang, 28 Juni 2021.FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Slawi – Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Tegal melakukan Gerakan Peduli Pedagang (GPP) untuk membantu perekonomian para pedagang di Obyek Wisata Guci yang terdampak langsung penutupan sementara destinasi wisata terbesar di Kabupaten Tegal itu. Ini dilakukan setelah keluarnya Surat Edaran Bupati tentang Pepanjangan Gerakan Kabupaten Tegal Bangkit Melawan Covid-19.

“Bupati mengamanatkan tolong GPP tetap berjalan,” kata Kepala UPTD OW Guci Abdul Hasib, kepada puskapik.com, Senin siang, 28 Juni 2021.

Hasib menjelaskan, GPP awalnya hanya menyasar kalangan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal dengan penawaran produk sayuran dan buah-buahan khas Guci. Namun, permintaan terus bertambah dari luar ASN Pemkab, seperti Bank Jateng, Dharma wanita, Pengadilan serta pegawai BUMD.

“Targetnya adalah ASN dan pegawai BUMD, ternyata banyak jamiyah pengajian, dharma wanita, instansi vertikal seperti pengadilan, Bank Jateng, mereka tertarik dengan sayuran yang segar,” ujar Hasib.

Hasib mengungkapkan, selama pelaksanaan program GPP, rata-rata perhari berhasil terjual 175 paket sayuran khas Guci milik pedagang. Itu belum termasuk buah-buahan dan manisan. Khusus untuk sayuran, harga per paket dipatok Rp 15.000.

“Kemarin itu kita sempat bawa 175 paket sayur yang harga 15 ribu. Kemudian yang lain-lainya pisang irisan, manisan, buah alpukat, pisang satu tundunan, wotel. Lha hari ini kita menyasar ke Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Perkimtaru,” beber Hasib.

Hasib mengungkapkan, ada 450 pedagang yang diikutsertakan dalam program GPP. Mereka tergabung dalam paguyuban pedagang Guci. Untuk mekanismenya, sambung Hasib, penjualan sayuran dan buah-buahan dilakukan bergilir. Ada yang dibayar langsung, ada yang menggunakan model titip barang atau konsinyasi.

“Ada yang sistemnya langsung kita beli ada yang titipan atau konsinyasi. setiap hari itu pedagangnya bergilir. karena kita punya banyak pedagang. Yang menjadi sasaran target kita pedagang kecil,” terang Hasib.

Hasib mengakui, GPP yang akan dilaksanakan sampai tanggal 5 Juli 2021, belum bisa mengakomodir seluruh pedagang di obyek wisata Guci. Namun dengan GPP, menurut Hasib, sebagai langkah menggugah kepekaan sosial semua pihak, agar peduli dgn sesama khususnya para pedagang.

“Jujur aja ini sangat diapresiasi Bupati. Sehingga dianjurkan secara sukarela kepedulian ASN dan pegawai BUMD atau BUMN yang ada di Slawi ini,” tandas Hasib.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!