PUSKAPIK.COM, Brebes – Terbatasnya jumlah petugas di instalasi pemulasaran jenazah, mulai memandikan sampai pemakaman, jenazah pasien Covid-19 RSUD Brebes, harus menunggu hingga 9 jam untuk ditangani.
Muhamad Taufik, Kepala Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Brebes, Minggu 4 Juli 2021 mengungkapkan, petugas yang menangani jenazah sangat minim dan tidak sebanding dengan jenazah yang diurus. Sehingga petugas kewalahan.
“Terus terang kami kewalahan. Tenaga yang ada sangat sedikit dan harus mengurus semua dari memandikan sampai penguburan,” tegasnya.
Instalasi kamar jenazah RSUD Brebes mencatat, ngka kematian pasien rumah sakit ini mengalami peningkatan sejak awal Juni. Total jumlah kematian pada Juni yang tercatat sebanyak 107.
Sedangkan pada tanggal 1 sampai 4 Juli sudah mencapai 39 orang. Rekor tertinggi terjadi pada Jumat dan Sabtu kemarin masing masing 12 orang dan 15 orang.
“Pada Mei yang kami tangani 41 orang. Peningkatan luar biasa pada Juni sebanyak 107 orang. Bulan ini (Juli) dari tanggal sampai 1 sampai 3 sudah 30 orang dan hari ini (Minggu) yang meninggal 9 orang,” ungkap Muhamad Taufik ditemui di kamar jenazah RSUD Brebes.
Lebih rinci, Taufik menerangkan, 41 orang yang meninggal pada Mei terdiri dari perempuan 24 dan laki laki 17 orang. Pada Juni dari 107 kematian, perempuan 63 orang dan laki laki 44 orang. Sedangkan pada Juli ini sampai hari Sabtu kemarin dari 30 orang yang meninggal, perempuan 16 orang dan laki laki 14 orang.
“Untuk hari ini (minggu) belum masuk datanya. Yang jelas 9 orang meninggal hari ini,” terangnya.
Tinggginya angka kematian di rumah sakit ini sayangnya tidak diimbangi dengan jumlah tenaga yang tersedia di kamar jenazah. Instalasi pemulasaran, kata Muhamad Taufik hanya memiliki 6 orang yang terdiri dari 5 laki laki dan 1 perempuan.
Namun dari 6 orang ini, sekarang hanya 4 yang aktif. Saru orang terpapar corona dan satu lagi petugas perempuan tidak masuk karena sakit kecapaian.
“Petugas kami hanya 4 sekarang. Dari 6 orang, satu kena corona dan yang wanita sakit karena terlalu capek,” sambung Taufik.
Dengan hanya 4 orang ini, Taufik mengaku sangat kuwalahan dalam mengurus jenazah. Mereka bekerja mulai dari memandikan, mengkafani, mensholati hingga memakamkan. Makanya tidak mengherankan, tidak sedikit jenazah yang menunggu hingga 9 jam untuk ditangani.
“Dengan keterbatasan petugas, jenazah harus nunggu sampai 9 jam untuk diurus. Bukan sengaja kami menelantarkan tapi memang kekurangan petugas. Jadi mohon maaf kalau keluarga harus menunggu lama,” katanya menambahkan.
Taufik meneruskan, pihaknya meminta Satgas Covid-19 menginstruksikan ke jajaran camat sampai desa agar menyediakan ambulans dan tenaga pemakaman. Sehingga petugas RSUD bisa fokus menangani pemulasaran jenazah secara cepat.
“Saya mohon, Satgas Covid-19 Brebes memberikan instruksi ke camat sampai desa. Agar tiap desa menyediakan ambulans dan tenaga pemakaman. Jadi kami bisa fokus mengurus jenazah agar cepat ditangani,” pintanya.
Merespon keluhaan tersebut, Sekda Brebes, Djoko Gunawan akan berkoordinasi dengan BPBD dan PMI untuk membantu tenaga pemakaman dan ambulans.
Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman