PUSKAPIK.COM, Brebes – Menganggur, itulah yang dialami para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun alun Brebes, akibat penerapan PPKM Darurat sejak 3 Juli lalu. Mereka diharuskan tutup lapak tanpa mendapat kompensasi.
Ketua Paguyuban PKL Pendopo Sejahtera, Ahmad Jazuli mengaku, dari 138 PKL itu hampir seluruhnya menganggur tanpa penghasilan. Kata dia, hanya sebagian kecil yang tetap berjualan meski dengan cara keliling.
“Sekitar 95 persen PKL ini menganggur. Tidak ada penghasilan apa apa, karena pekerjaan mereka hanya dagang. Kalaupun ada yang tetap berjualan, itupun dengan cara keliling, seperti pedagang bakso, nasi goreng atau dagang buah,” ungkap Jazuli kepada wartawan, Rabu 7 Juli 2021.
Baca Juga
Sebagai PKL, sambung Jazuli, mereka sangat patuh terhadap pemerintah, termasuk tidak boleh berjualan saat pemerintah memberlakukan PPKM darurat. Hanya saja, pinta dia, larangan ini harusnya dibarengi dengan pemberian kompensasi.
Sejak adanya pelarangan tersebut, sejumlah pedagang sudah banyak ysng mengeluh kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka tidak memiliki penghasilan apapun selama PPKM darurat.
“Pada prinsipnya kami manut dengan pemerintah. Kalau dilarang berdagang, kami nurut. Tapi harus diberi kompensasi dari pemerintah, sedelat untuk makan,” keluhnya.
Jika memang pemerintah tidak memberikan kompensasi, para PKL ini meminta agar pemerintah memberikan kelonggaran untuk berjualan meski hanya sampai jam 22.00. Meski hanya sebentar, paling tidak ada uang masuk untuk mememuhi kebutuhan sehari hari. Dampak dari pelarangan ini, tandas dis, tidak sedikit PKL yang terbelit hutang.
“Dulu waktu sebelum pandemi kami buka dari jam 3 sore sampai jam 3 pagi. Kemudian setelah pandemi sampai jam 10 malam. Waktu PPKM Darurat harus tutup total. Jika memang tidak ada kompensasi, tolong kami diizinkan untuk berjualan sampai jam 10 malam. Anggota kami sudah banyak yang harus hutang beras karena tidak ada uang,” harap Jazuli.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkumdag) Brebes, Maryono saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini belum ada kebijakan tetkait nasib PKL, imbas dari penutupan Alun-alun Brebes. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Brebes.
“Kemarin ketua paguyuban memang menyampaikan ke saya, nanti saya mau coba koordinasi dengan Pa Sekda,” pungkasnya
Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga