Tok! Rencana Isolasi Pasien Covid-19 di Kawasan OW Guci Tegal Batal

Puluhan warga Desa Guci dan Dukuh Pekandangan, Desa Rembul, Kabupaten Tegal yang menolak rencana hotel dan penginapan di Guci dijadikan tempat isolasi mandiri, Minggu siang, 11 Juli 2021. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Guci – Bupati Tegal Umi Azizah akhirnya memutuskan membatalkan rencana pengadaan tempat isolasi pasien Covid-19 di kawasan objek wisata Guci. Keputusan ini diambil setelah adanya aksi demo puluhan warga Desa Guci dan Dukuh Pekandangan, Desa Rembul, Kabupaten Tegal yang menolak rencana tersebut, Minggu siang, 11 Juli 2021.

Pembatalan ini disampaikan Kepala UPTD Guci Abdul Hasib saat dikonfirmasi Puskapik.com melalui sambungan telepon, Minggu sore, 11 Juli 2021. Menurut Hasib, setelah adanya aksi demo penolakan dari warga, dia langsung melapor ke Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar). Informasi itu lalu masuk ke Bupati. Setelah mempertimbangkan berbagai masukan, diputuskan bahwa kawasan Guci tidak akan dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19.

“Intinya tidak akan meneruskan. Ini yang menyampaikan Bupati lho ya. Barusan siang tadi. Intinya kawasan Guci tidak jadi untuk tempat isolasi pasien Covid-19,” kata Hasib.

Ia menjelaskan, wacana tempat isolasi pasien Covid-19 di kawasan objek wisata Guci sebenarnya baru sebatas rencana. Menurut Hasib, rencana ini mencuat setelah Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni mengusulkan hotel dan wisma di kawasan objek wisata Guci dijadikan tempat isoman warga Kecamatan Bojong dan Bumijawa yang terkena Covid-19.

“Karena ada pemberitaan itu warga dukuh Pekandangan rapat ternyata mereka menolak. (Isolasi) Itu kan baru rencana, penjajakan,” kata Hasib.

Hasib mengungkapkan, Villa Permata Hijau, Villa Panorama, Villa Kuda Mas dan Villa Candra Ungu rencananya akan dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 yang kategori ringan (OTG). Penunjukan empat villa tersebut dilakukan setelah Sekda Kabupaten Tegal bersama tim Dinas Kesehatan dan Bappeda turun melakukan pengecekan langsung ke Guci, sehari setelah adanya pemberitaan soal statemen Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tegal.

Hasib menambahkan, rencananya jika pasien yang isoman banyak akan memakai dapur umum, tapi jika sedikit akan memakai jasa katering. “Setelah Pak Sekda datang ke sana bersama tim ya kita sampaikan, pak kelihatannya warga kurang berkenan. Ya nanti butuh edukasi. Akhirnya terus berjalan,” kata Hasib.

Hasib membeberkan, sebelum warga menggelar aksi demo, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal pada Minggu siang, 11 Juli 2021, telah menyuruh pemborong untuk menata atau mengecat villa yang dijadikan tempat isolasi.

“Mendengar itu, warga menolak ceritanya, pasang banner dan sebagainya,” kata Hasib.

Ia menyayangkan sikap rekanan dari Dinkes yang kurang koordinasi dengan pengelola kawasan objek wisata Guci. Selain itu, kata Hasib, rekanan Dinkes juga tidak koordinasi dengan pihak desa dan Forkopimcam.

Menurut Hasib, meski hal itu menjadi kewenangan Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal, tapi lokasinya ada dalam wilayah kerjanya. Dia tidak bisa menjamin warga setuju atau tidak. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada warga dan pelaku usaha.

“Rekanan dari Dinkes yang akan melakukan pengecatan itu yang kurang koordinasi dengan kami, meski itu kewenangan Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal. Tapi kan lokasinya ada di kami. Apalagi pihak desa, Forkopimcam harus ada koordinasi dengan mereka, dirembug bareng,” kata Hasib.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!