Pintu Masuk Jateng di Brebes Mulai Ditutup, Ratusan Mobil Diputar Balik

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Hari pertama penutupan pintu masuk Jateng di Brebes hari ini, ratusan kendaraan dari luar Jawa Tengah diputar balik. Sementara, antrean panjang kendaraan tak terhindarkan karena harus menunggu proses pemeriksaan polisi.

Sejak diberlakukan Jumat (16/7/2021) pukul 00.00, sudah ratusan kendaraan yang akan masuk Jawa Tengah diputar balik. Kendaraan katagori non kritikal dan esensial yang akan masuk ini diputar balik di pos pos penyekatan yang ada di wilayah Brebes.

Tiga lokasi penyekatan di Brebes tersebut masing masing Pos Brebes Timur, Brebes Barat dan di jalur pantura Desa Kecipir. Untuk pos Pejagan tidak ada penyekatan karena ditutup total.

Pantauan di pos penyekatan pertigaan Brebes Timur Jumat pagi pukul 08.00, ratusan mobil baik truk barang maupun mobil pribadi yang akan masuk Jawa Tengah dari tol mengantri untuk diperiksa. Puluhan petugas diterjunkan untuk mengecek kelengkapan dokumen kendaraan. Dari ratusan mobil ini, sebagian besar diputar balik dan dialihkan ke tol.

Sedangkan dari arah timur (Tegal) juga mengalami hal sama. Mereka yang tidak masuk kriteria esensial dan kritikal tidak diperkenankan masuk kawasan kota kemudian langaung dialihkan ke tol.

Kasat Lantas Polres Brebes, AKP Putri Noer Cholifa menjelaskan, kendaraan katagori non kritikal dan esensial mulai Jumat pukul 00.00 WIB tidak boleh masuk Jawa Tengah. Mereka akan diputar balik jika tidak memenuhi kriteria tersebut.

“Sejak pukul 00.00 banyak kendaraan yang diputar balikan karena tidak sesuai dengan ketentuan. Baik kendaraan besar truk maupun pribadi,” kata Kasat Lantas Polres Brebes.

Kendaraan yang masuk katagori esensial dan kritikal, akan ditempel stiker khusus oleh petugas. Stiker ini bertujuan mempermudah petugas di pos pos lainnya dalam mengenali katagori kendaraan.

“Stiker ini berlaku se Jawa Tengah. Setelah diperiksa kelengkapan dan dokumennya, akan ditempel stiker ini, supaya mempermudah petugas di pos pos penyekatan lainnya yang ada di Jawa Tengah,” tambah Kasat.

Sementara, salah seorang sopir yang ditolak masuk Jawa Tengah mengaku tidak tahu menahu ada larangan tersebut. Sugiono (53) mengaku tidak tahu jika hari ini ada larangan masuk ke Jawa Tengah.

“Orang orang pada bisa masuk ya saya ikut masuk. Saya kan ngga tahu. Namanya sopir kalau depan bisa ya ikut ikutan. Saya ga tahu kalau Jawa Tengah ditutup, saya ga pernah buka internet dan baca informasi,” kata Sugiono yang hendak ke Semarang.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

 

 

 

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!