PUSKAPIK.COM, Slawi – Sebanyak 197 warga binaan Lapas Kelas IIB Slawi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala, selesai menjalani isolasi. Mereka yang sempat menghuni 2 blok terpisah, kini sudah kembali ke blok masing-masing.
Sebelumnya dalam penanganan para napi yang positif ini, pihak Lapas menempatkannya pada dua blok khusus. Selama menjalani isolasi mandiri, para napi ini dipantau kesehatannya secara rutin oleh tenaga medis dari Dinkes Kabupaten Tegal.
“Semuanya tanpa gejala dan sudah ditangani dengan baik. Semuanya yang terjangkit ada 197 orang. Mereka telah selesai menjalani isolasi mandiri di ruang yang telah sediakan di blok,” kata Kepala Lapas IIB Slawi, Mardi Santoso, Sabtu siang, 21 Agustus 2021.
Baca Juga
Berdasarkan koordinasi dan konsultasi dengan Dinas Kesehatan, para napi yang selesai isolasi mandiri tidak perlu tes swab ulang. Mereka telah dinyatakan sembuh karena tidak ada gejala demam setelah diisolasi selama 14 hari.
“Dinkes menyatakan tidak perlu swab ulang karena tidak ada gejala demam. Para warga binaan juga sudah diperbolehkan beraktivitas kembali,” ujar Mardi.
Ia menjelaskan, pihaknya sangat serius menangani para warga binaan yang terpapar Covid-19. Selain pemeriksaan kesehatan, untuk percepatan pemulihan, para napi diwajibkan mengikuti senam bersama dan berjemur minimal 1 jam mulai jam 09.00 WIB. Mereka juga diberikan makanan tambahan dan vitamin secara rutin.
“Untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas WBP, Lapas Slawi memberikan tambahan asupan gizi atau ekstra fooding, melaksanakan senam setiap pagi hari dilanjutkan dengan berjemur bersama selama 1 jam guna meningkatan imunitas,” kata Mardi.
Pasca ratusan napi terpapar Covid-19, Lapas IIB Slawi gencar melakukan kampanye penanganan Covid-19. Setiap jam diinformasikan imbauan penerapan protokol kesehatan melalui radio internal Lapas Slawi. Selain itu dilakukan penyemprotan disinfektan di semua blok, serta penyediaan masker untuk para Napi.
“Kami galakan kampanye prokes di dalam Lapas, dan penyemprotan disinfektan di semua blok,” tandas Mardi.
Untuk mendeteksi dini penyebaran virus corona di lingkungan lapas, imbuh Mardi, pihaknya secara berkala akan melakukan test swab antigen dan PCR bagi warga binaan. Harapannya, jika ada napi atau petugas yang terpapar akan cepat diambil tindakan agar tidak menyebar.
“Pelaksanaan tes swab secara massal untuk memastikan agar penanganan penyebaran virus corona lebih efisien dan efektif, serta meminimalisir terjadinya penyebaran virus ke seluruh warga binaan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, 197 dari 326 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi, Kabupaten Tegal. Awalnya ada 212 napi yang terpapar, tapu 15 napi yang terpapar lebih awal telah dinyatakan sembuh. Mereka kemungkinan tertular dari petugas lapas, karena Lapas sudah meniadakan besuk sejak 2020 lalu.
Kontributor: Sakti Ramadhan
Editor: Faisal M
Baca Juga