Di Brebes, Wali Murid Minta Segera Sekolah Tatap Muka

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Menilai kasus corona sudah mereda, wali murid di Brebes, meminta agar segera digelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Sejak diberlakukan PPKM, aktivitas belajar mengajar dilakukan dengan sistem daring. Namun pembelajaran sistem ini dinilai kurang efekfif dengan berbagsi alasan, mulai dari ketersediaan jaringan, sampai yang tidak memiliki kuota internet.

Seiring dengan turunnya jumlah kasus corona, para orang tua murid sebagian besar menghendaki segera dilakukan PTM. Mereka mengaku, pembelajaran jarak jauh tidak maksimal dan terkesan hanya sekadar mengisi waktu selama berdiam di rumah.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Handi (39) salah satu wali murid siswa SMP Negeri 2 Jatibarang mengatakan, Pemkab Brebes agar segera menggelar PTM di sekolah sekolah. Tentunya, timpal dia, PTM ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.

“Setahu saya, sekarang corona sudah reda. Brebes juga sudah masuk zona oranye. Makanya pemkab agar segera msngizinkan tatap muka di sekolah sekolah,” tandasnya saat menjemput anaknya mengambil tugas belajar di SMP Negeri 2 Jatibarang, Selasa 24 Agustus 2021.

Handi menambahkan, antara Brebes dengan Kabupaten Tegal, sama sama zona oranye. Namun sekolah di Kabupaten Tegal sudah menggelar PTM sejak dua minggu lalu.

“Di Kabupaten Tegal juga juga sudah mulai masuk sekolah, Statusnta sudah sama sama zona oranye, tapi kenapa di Brebes belum PTM,” tambahnya.

Banyaknya wali murid yang menghendaki diberlakukan tatap muka dibenarkan Kepala SMP Negeri 2 Jatibarang, M Idi Fitriyadi. Dia menegaskan, PTM bisa digelar bila sudah mendapat persetujuan dari Pemkab.

“Secara teknis kami sebenarnya sudah siap. Namun meski banyak yang minta PTM, keputusan tetap menunggu instruksi dari Pemkab,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Brebes, Sutrisno, kepada wartawan mengatakan, pihaknya mengajukan nota dinas ke bupati terkait permohonan sekolah PTM.

Dijelaskan, tahap awal PTM akan dibuat sistem percontohan. Di mana, masing masing kecamatan akan dipilih beberapa sekolah yang sudah siap sarana dan prasarana protokol kesehatan. Termasuk pengaturan jadwal dan pembatasan murid.

Sebagai contoh, sambung Sutrisno, di Kecamatan Brebes akan ditunjuk SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2. Jika hasil percobaan dinilai bagus maka disusul sekolah di kecamatan lain.

“Karena tahap pertama, kami baru menunjuk dua sekolah di kecamatan brebes. Kalau hasilnya bagus, di 16 kecamatan lainnya akan diterapkan PTM terbatas juga,” terangnya.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!