PUSKAPIK.COM, Kota Pekalongan – Vaksinasi Covid-19 dengan sasaran pelajar, santri dan warga yang berdomisili di lingkungan pesantren di Kota Pekalongan mulai digenjot. Kali ini, sebanyak 446 orang pengurus pondok pesantren (ponpes) dan santri dari 9 ponpes di Kota Pekalongan menerima suntikan vaksin dosis pertama merek Astrazeneca.
Kegiatan Gerakan Pesantren Jateng Serentak Vaksin ini digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Pekalongan.
Gerakan vaksinasi secara serentak ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan percepatan pelaksanaan vaksinasi kepada para kiai dan santri pada Ponpes se-Jawa Tengah.
Baca Juga
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin meninjau pelaksanaan vaksinasi yang dibantu oleh tenaga vaksinator dari Rumah Sakit HA Zaky Djunaid dan Puskesmas Buaran Kota Pekalongan. Usai meninjau langsung, Salahudin mengaku bersyukur bahwa antusias dan semangat para santri dan pengurus ponpes untuk divaksinasi sangat tinggi. Menurutnya, mereka sudah memahami betul pentingnya divaksinasi untuk menekan penularan Covid-19.
“Mereka secara penerapan protokol kesehatan sudah cukup bagus untuk mencegah penularan Covid-19 seperti mengenakan wajib masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan persiapan ikhtiar dhohir dan batinnya. Vaksin sebagai wujud ikhtiar tambahan untuk dalam menjaga herd immunity terhadap paparan Covid-19,” katanya.
Ratusan santri dan pengurus ponpes yang mengikuti vaksinasi di antaranya berasal dari Ponpes Al-Quran Raudlotul Huffadh Al Malikiyah Banyurip, Ponpes Modern Al-Quran Buaran, Ponpes Al-Quran Buaran, Ponpes Aal Falah Banyurip, Tahfidzul Qur’an Anwarul Mubarok Medono, Ponpes Ribatul Mura’allimin Landungsari, dan sebagainya.
Wakil wali kota berharap, peserta yang sudah menerima suntikan vaksin bisa mengajak sanak saudara maupun teman-temannya untuk menyukseskan program vaksinasi dari pemerintah.
“Kami berharap mereka bisa meyakinkan orang tua, keluarga dan teman-temannya yang belum divaksin untuk bisa mau divaksin, karena program ini gratis dan memberikan perlindungan kesehatan agar kekebalan tubuh mereka bagus,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Pekalongan Maksum menerangkan, kegiatan ini diselenggarakan serentak se-Jawa Tengah melalui Gerakan Pesantren Jateng Serentak Vaksin. Untuk kegiatan vaksinasi hari ini di Kota Pekalongan menyasar para santri dan pengurus ponpes. Sebanyak 446 orang dari 9 ponpes dengan sasaran usia 18 tahun ke atas.
Maksum berharap, sesuai instruksi Kementerian Agama, ke depan, seluruh santri dan pengasuh ponpes bisa mendapatkan vaksinasi.
“Di Kota Pekalongan sendiri tercatat ada 36 ponpes, jadi ini belum semuanya divaksin, namun sebagian dari mereka memang terkadang ada yang sudah mengikuti vaksin secara mandiri melalui sekolahnya masing-masing maupun ikut di gerai-gerai vaksinasi lainnya,” katanya.
Sesuai instruksi Menteri Agama seluruh santri dan pengasuh ponpes mengikuti vaksinasi secara bertahap demi kebaikan dan keselamatan bagi semua. “Di samping prokes 5M, kami juga selalu menambah ikhtiar melalui Doa (5M+1D). Kami berharap semua pihak dapat mendukung program vaksinasi ini, sementara kaitannya untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kami belum melaksanakan, saat ini masih dalam tahap persiapan,” kata Maksum.
Salah seorang santri, Ahmad Ridho Syakirin mengaku lega bisa mendapatkan suntikan vaksin. Awalnya ia mengaku takut divaksinasi.
“Rasanya tidak sakit ternyata hanya seperti digigit semut. Awalnya memang saya sempat takut, kira-kira bakal sakit atau tidak. Tetapi ternyata tidak sakit. Harapannya dengan sudah divaksin, kita semua bisa selalu sehat dan tidak tertular virus Covid-19,” katanya.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M
Baca Juga