Brebes Kembali Level 4, Ratusan Pedagang Alun-alun Dilarang Jualan

PUSKAPIK.COM, Brebes – Menyusul ditetapkannya Kabupaten Brebes sebagaI daerah yang menyandang status PPKM level 4, ratusan pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun kembali dilarang berjualan.

Larangan berjualan ini dikeluhkan oleh para pelaku usaha kaki lima. Ahmad Jazuli, Ketua Peguyuban PKL Alun-alun ‘Pendopo Sejahtera’ mengatakan, naiknya level PPKM di Brebes berdampak pada kalangan pedagang. Karena sejak Selasa mereka tidak diperbolehkan menggelar dagangannya.

“Baru beberapa hari buka dagangan, sudah disuruh tutup lagi. Katanya level PPKM naik di Brebes” ujar Ahmad Jazuli kepada wartawan, Kamis 16 September 2021.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Jazuli menambahkan, di kawasan alun-alun jumlah PKL mencapai 183 orang. Mereka terdiri dari pedagang lesehan, makanan, dan lainnya.

“Sampai kapan akan seperti ini terus. Siapa yang menanggung kebutuhan kami di sini,” keluhnya.

Para pedagang alun alun mengaku sangat menyayangkan atas naiknya level PPKM di Brebes. Apalagi, kenaikkan ini hanya karena delay input data COVID-19.

“Mereka (operator) sebenarnya tahu apa tidak dampaknya terhadap masyarakat. Gara gara kesalahan data, yang kena dampaknya orang orang seperti kita. Cari duit susah, ini malah ditutup lagi tidak boleh dagang,” sambungnya.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes, Maryono mengungkapkan, PKL alun-alun saat ini tidak boleh berjualan di kawasan tersebut sampai 20 September mendatang, sampai menunggu evaluasi penerapan PPKM selanjutnya.

Pemanfaatan fasilitas umum dalam hal ini Alun-alun Brebes, kata Maryono, sesuai dengan kesepakatan Satgas COVID-19 Brebes, maka harus mengikuti ketentuan penerapan PPKM level 4. Untuk semua fasilitas umum atau ruang publik kini telah disepakati untuk ditutup.

“Mendasari Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 13 Tahun 2021, maka penerapan PPKM mengacu pada pedoman penerapan PPKM level 4 sesuai dengan Inmendagri Nomor 42 Tahun 2021. Maka dari itu, semua aktifitas masyarakat dibatasi termasuk PKL,” jelas Maryono.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!