PUSKAPIK.COM, Brebes – Setelah melaksanakan kerja bakti, puluhan santri Pondok Pesantren Bustanul Arifin Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, mengalami gejala demam mirip Covid-19.
Sedikitnya ada 35 santri di Pondok Pesantren Bustanul Arifin Bangbayang mengalami gejala demam dan badan pegal-pegal. Gejala tersebut mulai dirasakan para santri pada hari Senin lalu.
Camat Bantarkawung, Slamet Budi Raharjo mengatakan, santri ponpes tersebut mengalami demam dan pegal pegal setelah melakukan kerja bakti pengecoran bangunan pada hari Minggu kemarin. Di mana proses pembangunan gedung aula ini melibatkan seluruh santri, wali santri serta warga sekitar pondok tersebut.
Baca Juga
Usai kerja bhakti, santri santri ini membereskan dan membersihkan peralatan di Sungai Pemali sekaligus mandi. Baru pada keesokan harinya (Senin), para Santri mengeluh batuk pilek, demam dan pegal pegal.
“Mereka mengalami gejala demam dan pegal pegal karena habis kerja bhakti. Jadi mungkin karena kelelahan saja. Semoga bukan gejala Covid-19,” kata Camat Bantarkawung saat dihubungi, Kamis 8 Oktober 2021.
Kepala Puskesmas Bantarkawung, dr. Heri Agung Prasetya mengatakan, kondisi santri yang mengalami gejala demam, batuk pilek dan pegal pegal ini masih dipantau petugas kesehatan. Menurutnya, gejala batuk pilek demam dan pegal pegal dikarenakan panyakit flu. Namun demikian, petugas medis puskesmas tetap melakukan upaya preventif dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan ponpes dan pemberian obat suplemen.
“Sekarang masih dipantau kondisinya. Gejala itu karena flu saja, namun tetap dipantau untuk melihat perkembamgannya termasuk upaya preventif dengan penyemprotan desinfektan. Jika memang perlu dilalukan rapid test akan segera kita siapkan,” kata Heri Agung Prasetya.
Pemantauan terhadap perkembangan kesehatan santri ini, kata Heri Agung sangat penting. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungan pesantren tersebut. Apalagi dari 400 an santri itu, sampai hari ini belum divaksin.
Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga