Bau Busuk, Limbah Industri Pengolahan Rajungan Diprotes Warga Brebes

PUSKAPIK.COM, Brebes – Diduga mencemari lingkungan dan bau busuk, sebuah industri pengolahan rajungan di Desa Prapag Lor, Kecamatan Losari, Brebes, diprotes warga.

Keluhan warga soal ini sudah ada sejak industri ini beroperasi sekitar dua bulan lalu. Puncaknya, pada Jumat 15 October 2021, puluhan warga mendatangi kantor desa untuk menyampaikan keluhan mereka. Warga secara tegas menolak keberadaan industri pengolahan rajungan Mika Jaya Lancar tersebut.

Salah seorang tokoh masyarakat desa setempat, Bambang (40) menyampaikan, masyarakat di sekitar pabrik pengolahan rajungan mengeluhkan adanya limbah yang diduga dari pabrik tersebut. Apalagi, sampai saat ini warga sekitar belum pernah mendapatkan penjelasan dari pihak pabrik ataupun dari pemerintah desa.

Baca Juga

Loading RSS Feed

“Setelah beberapa minggu ini kita baru merasakan keberatan. Jadi kita harapkan permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan jangan sampai ada konflik saling membenci antar sesama. Harapannya diselesaikan dengan hati yang legowo,” ujarnya.

Keluhan serupa disampaikan Carsini (50). Menurut wanita ini pabrik pengolahan rajungan tersebut menghasilkan limbah yang mengganggu lingkungan. Selain merusak ekosistem air, limbah juga mengeluarkan aroma busuk yang bisa membuat sesak nafas.

“Tidak suka lah, saya minta ditutup. Air limbahnya mencemari air dan bau banget. Sampai saat mau makan saya pergi ke rumah saudara,” ujarnya.

Secara umum, bau dari limbah ini sebenarnya dirasakan oleh seluruh warga sekitar pabrik. Beberapa kali warga sudah melakukan protes tapi tidak pernah ada solusi. Kemudian mereka pun mendesak agar pabrik itu ditutup

“Semuanya merasa terganggu adanya limbah pabrik itu. Terlebih di rumah saya ada orang tua yang ada gejala sakit. Jadi, kita harapkan bisa segera ditutup,” tuturnya.

Terkait protes warga itu, pihak Mika Jaya Lancar melalui kuasa hukumnya, Adi Gunawan
mengatakan, terkait limbah itu pihaknya mengajak masyarakat untuk ke Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk mengecek limbah yang ada di sekitar pabrik.

“Kami sudah menawarkan ke warga, ayo kita ke Kantor Lingkungan Hidup untuk dilakukan kajian. Jika tidak ditemukan adanya limbah berbahaya, nanti kita buatkan ipal untuk mengurangi bau,” ujarnya.

Adanya pengolahan rajungan ini, kata Adi, diharapkan bisa membuka lapangan kerja. Apalagi, kata dia, ada beberapa pekerja yang diambil dari warga setempat.

“Secepatnya, dalam waktu dekat ini kita minta dijembatani oleh pihak desa dan perwakilan masyarakat bersama-sama ke Lingkungan Hidup akan mendapatkan solusi yang terbaik. Sehingga tidak ada yang dirugikan,” terangnya.

Sementara itu, Kades Prapag Lor Facrudin Ades Raka mengatakan, pihaknya akan menjembatani apa yang menjadi keluhan masyarakat. Dengan harapan, permasalahan ini bisa segera terselesaikan.

“Tentu dari pemerintah desa akan menjembatani agar permasalahan ini segera selesai. Sehingga, tidak ada lagi warga atau pihak lain yang dirugikan. Serta kita harapkan masyarakat tetap menjaga kondusifitas lingkungan agar tetap aman,” ujarnya.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!