Wartawan Sempat Dilarang Meliput Pelantikan 9 Pejabat Eselon II Pemalang, Kenapa?

Wartawan sempat dilarang masuk dan menunggu di depan pintu Aula Sasana Bakti Praja, tempat acara pengambilan sumpah dan pelantikan 9 pejabat Eselon II B di lingkungan Pemkab Pemalang, Rabu, 24 November 2021. FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan 9 Eselon IIB di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pemalang, Rabu, 24 November 2021, diwarnai dengan larangan peliputan oleh wartawan. Alasannya, acara tersebut bersifat tertutup.

Berdasarkan pantauan Puskapik.com di Aula Sasana Bakti Praja, tempat pelaksanaan acara, sejumlah wartawan awalnya datang hendak meliput Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan 9 Eselon IIB. Namun, salah satu resepsionis acara melarang dan menyebut kegiatan itu bersifat tertutup. “Ini atas perintah pimpinan,” katanya.

Perdebatan sempat terjadi, para wartawan mempertanyakan kejelasan dasar larangan peliputan tersebut. Sejumlah personel Satpol PP tampak menjaga di depan pintu aula Sasana Bakti Praja.

Baca Juga

Loading RSS Feed

“Pimpinan siapa lebih jelasnya, coba tanyakan lagi ke dalam, kita boleh meliput apa enggak?,” kata Dedi, salah satu wartawan.

Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo memberikan klarifikasi soal pelarangan liputan wartawan. FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

Wartawan Kertassuara.com, Jumanto mengungkapkan, larangan peliputan ini sebelumnya juga pernah terjadi dalam acara pelantikan pejabat eselon II B di aula kantor Sekretariat Daerah pada Oktober 2021 lalu. “Tidak tertutup katanya, tapi kita mau ambil foto saja tidak dikasih kesempatan,” katanya.

Resepsionis yang mengenakan baju hitam itu, kemudian masuk ke aula tapi tak kunjung keluar. Salah satu personel Satpol PP kemudian menyusul dan mengonfirmasi wartawan diizinkan masuk.

Ditemui seusai acara, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo berharap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya. Ia menegaskan, insiden ini hanya miskomunikasi. “Makanya tadi ada yang menyampaikan ke saya dan kemudian saya persilakan,” ujarnya.

Namun, menurut Mukti Agung, perlu dipahami bersama bahwa acara pelantikan, pada saat momen pengambilan sumpah, memang tertutup. “Mungkin sebelum acara dipersilakan wartawan atau pers untuk mengambil gambar dan sebagainya. Harapan kami untuk foto pelaksanaan sumpahnya bisa minta ke Kominfo, dan setelah acara selesai kita bisa press release,” katanya.

Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!