Hadapi Musim Tanam Akhir Tahun, Stok Pupuk Subsidi di Brebes Aman

Penyerapan pupuk bersubsidi bagi petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, belum maksimal. Pada 2021, penyerapannya baru di angka 76%. FOTO/PUSKAPIK/FAHRI LATIEF

PUSKAPIK.COM, Brebes – Penyerapan pupuk bersubsidi bagi petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, belum maksimal. Pada 2021, penyerapannya baru di angka 76%.

Secara umum, stok pupuk bersubsidi di Brebes masih tergolong aman untuk musim tanam akhir tahun. Persediaan pupuk jenis urea di Brebes hingga akhir November ini mencapai 10.554,55 ton. Begitu pun dengan stok pupuk organik di Brebes mencapai 1.178,05 ton.

Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryadi menuturkan, Kabupaten Brebes tahun ini mendapat alokasi 38.208 ton urea dan 12.983 ton pupuk organik. Namun sayangnya, penyerapan pupuk urea bersubsidi di Brebes masih di kisaran 76%.

Baca Juga

Loading RSS Feed

“Ini jadi perhatian kita semua termasuk Dinas Pertanian supaya bersama bisa memacu serapan pupuk bersubsidi, sehingga anggaran bisa terserap maksimal,” kata Maryadi saat berdialog dengan petani di Brebes, Sabtu, 27 November 2021.

Maryadi mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi seharusnya bisa terserap hingga 100%. Sebab, pemerintah telah mengeluarkan anggaran subsidi pupuk untuk petani yang membutuhkan.

“Alokasi sebanyak itu adalah hasil perjuangan banyak pihak termasuk Komisi IV DPR RI. Sangat disayangkan jika alokasi sebanyak itu tidak terserap di tahun ini,” ujarnya.

Terpisah, Vice Presiden Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Ibrahim Herlambang mengatakan, berdasarkan aturan Kementerian Pertanian, untuk mendapatkan pupuk subsidi, petani wajib tergabung dalam kelomok tani, menggarap lahan maksimal dua hektare, terdaftar dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.

“Secara umum, stok pupuk di wilayah Brebes tergolong aman. Pupuk Kujang selaku anak perusahaan Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk akan selalu mematuhi semua aturan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi yang berlaku,” kata Ibrahim Herlambang.

Untuk mengakomodasi petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK atau petani yang membutuhkan pupuk lebih tinggi dibandingkan alokasi pupuk bersubsidinya, Pupuk Kujang juga menyediakan pupuk nonsubsidi di Brebes sebanyak 860 ton.

Sementara, Ketua Ketua Tani Nelayan Andalan (KTNA) Brebes Juwari menuturkan, serapan pupuk bersubsidi yang rendah di Brebes disebabkan karena petani belum terbiasa membeli pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani.

“Pupuk bersubsidi tidak terserap karena masih ada petani Brebes yang belum biasa menggunakan kartu tani,” kata Juwari.

Ia menuturkan, dibanding membeli pupuk bersubsidi via Kartu Tani, ada sejumlah petani Brebes yang memilih meminjam uang untuk membeli pupuk nonsubsidi.

“Karena pakai Kartu Tani dianggap merepotkan. Makanya pupuk subsidi tidak terserap maksimal,” kata Juwari.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!