Bentrok Suporter Liga 3 Askab Pemalang, Manajer PSIP Sambangi Keluarga Korban
- calendar_month Jum, 7 Jan 2022

Manajer klub PSIP Taufik Hidayatullah memberikan keterangan saat menyambangi rumah Sarifudin (26), korban meninggal akibat bentrok suporter pada laga semifinal Liga 3 Askab PSSI Pemalang. FOTO/TANGKAPAN LAYAR Video @Headline news Pemalang

Taufik Hidayatullah khawatir, pemberitaan mengenai insiden maut di semifinal Liga 3 Askab PSSI Pemalang menimbulkan prasangka buruk kepada Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo. Sebab bupati merupakan Ketua Askab PSSI Pemalang.
“Maka janganlah semua saja, para wartawan, para media, teman-teman saya semuanya, tolong jangan diplintir. Karena opini di luar itu, kalau ada plintiran-plintiran kaya gitu bisa menjadikan tidak baik, su’udzon terhadap Bupati kita, saya tidak ingin yang seperti itu,” katanya.
Lebih lanjut, Taufik juga ikut menampik adanya penjualan karcis dalam Liga 3 Askab PSSI Pemalang. Dalam laga 12 besar para ofisial tim meminta agar pertandingan digelar di Stadion Mochtar yang kemudian menjadi kesepakatan 12 klub.
“Setelah itu pihak panpel ngomong, Stadion Mochtar itu kan nyewa. Kemudian ya untuk mbayar itu dananya enggak ada bagaimana, wes nanti pada iyuran pada apa, nah itu kesepakatan bersama,” katanya.
Menurut Taufik, insiden di semifinal Liga 3 Askab PSSI Pemalang pada Selasa 28 Desember 2021 hanya bentuk kelalaian saja. Ia meminta kepada panitia pelaksana agar kedepannya meminta izin kepolisian saat menggelar kegiatan.
“Saya yakin kemarin mungkin kepolisian tersinggung, saya mewakili teman-teman saya mohon maaf beribu maaf, kepada pak polisi semua mohon maaf atas kelalaian ini,” kata Taufik bersama Panitia Liga 3 Askab PSSI Pemalang.
Sebelumnya, kepada Puskapik.com ketua ofisial tim Perselo FC (Banjarmulya), Fatkhu Rozaq (28) menuturkan, dalam Liga 3 Askab PSSI Pemalang panitia memang memberi ketentuan suporter dibatasi 150 orang per klub.
- Penulis: puskapik





















