Sekilas Tradisi Unfaedah di Pemalang Saat Ramadan, Dari Perang Balon Air Hingga Sarung
- calendar_month Kam, 7 Apr 2022


Untuk diketahui, perang sarung ini bukanlah satu-satunya tradisi unfaedah di Kabupaten Pemalang saat bulan suci Ramadan. Kawula muda Kota Ikhlas mungkin masih ingat tradisi perang balon air di Alun-alun Pemalang dan sekitarnya.

Perang balon air di Alun-alun Pemalang.FOTO/PUSKAPIK/Screenshoot YouTube
Kegiatan iseng yang berlangsung selepas Salat Subuh dikala Ramadan ini pernah menjadi kebiasaan warga sebelum akhirnya dilarang aparat keamanan. Warga bisa mendapat belasan balon air yang dijual pedagang hanya dengan merogoh kocek Rp 5000.
Balon air itu mereka gunakan untuk melempari siapa saja yang ingin dijadikan sasaran. Tak jarang, pengguna jalan yang melintas jadi korban timpukan. Kaum wanita kerap jadi sasaran utama untuk dihujani balon air.
Tak jelas dari mana asal-usulnya tradisi tak bermutu itu. Akhirnya sekitar tahun 2017 tradisi perang balon air ini pun mulai menghilang setelah gencar dilakukan razia oleh aparat Kepolisian dan Satpol PP Pemalang.
Bahkan hingga bulan Ramadan tahun 2022 ini, terkadang masih dijumpai para penjual balon air di Alun-alun Pemalang. Aparat keamanan pun sigap merazia barang dagangan mereka.
“Kami (Satpol PP) bersama pihak Kepolisian menegur penjual balon air, kalau menjual lagi untuk sarana seperti itu ya ditindak, diamankan,” ungkap Kabid Tibumtranmas Satpol PP Pemalang, Agus Mulyadi.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
- Penulis: puskapik




























