Catatan untuk Bupati Pemalang dari Salah Satu Warganya

Dicermati sejak dilantik bulan Februari 2021 lalu kebijakan dan kegiatan Bupati Mukti Agung Wibowo selalu menimbulkan gaduh di masyarakat. Ada beberapa catatan penyebabnya sebagai berikut :

a) Rekonsiliasi sosial politik bagi seluruh komponen Masyarakat pasca Pilkada tidak pernah dilakukan.
b) Kesan arogan Bupati dengan segelintir elit pengusung sangat menonjol dan seolah-olah Pemalang itu hanya milik mereka.
c) Silang-sengkarut RPJMD sebagai haluan kebijakan pembangunan 5 tahun diabaikan.
d) Penataan personil mutasi/rolling dan promosi sebagaimana hasil supervisi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dinyatakan tidak menggunakan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan rekomendasinya diabaikan, padahal itu adalah amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Aparat Sipil Negara.

Selain itu juga banyak kegiatan-kegiatan Bupati terutama di luar kota yang terpublis melalui media sosial, justru menimbulkan rasa jengah dan antipati di tengah-tengah masyarakat, sebab terkesan hanya hura-hura dan sama sekali tidak memiliki sense of crisis.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Banyak para pendukungnya saat Pilkada pada balik kanan, menarik dukungan baik yang dilakukan secara terbuka dan banyak lagi yang tertutup tidak terpublis. Saat ini Bupati nampak dikelilingi oleh para avonturir yang hanya cari keuntungan pribadi, sama sekali tidak membawa kepentingan masyarakat dan mereka sangat arogan tidak memiliki akhlak untuk saling menghormati saudara sesama komponen warga Pemalang.

Hampir semua ketentuan hukum normatif yang berlaku diabaikan, ditabrak dan hal ini dikuatkan dari hasil supervisi KPK RI yang sangat jelas.
Rakyat tidak butuhkan publikasi visi misimu Pemalang AMAN secara sloganis belaka, tapi dibutuhkan kerja nyatamu untuk membangun Pemalang secara nyata. Itu yang akan kami kenang dan catat!.

Ketika ada kritik tidak harus ditanggapi secara nyinyir, debatable dan malah menonjolkan arogansinya sok paling berkuasa (Dupeh), yang ditunggu kami adalah langkah perbaikan yang bisa diterima masyarakat banyak. Sebab sebenarnya Bupati itu mengabdi kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat.

Bupati sekarang ini (Mukti Agung Wibowo) mewarisi keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja para Bupati/Pemimpin sebelumnya. Sebab, Kabupaten Pemalang itu bukan Kabupaten yang baru berdiri dan Mukti Agung Wibowo bukan sebagai Bupati Pemalang pertama faktanya dia baru pernah jadi Bupati yang masa jabatannya sekurang-kurangnya hanya tinggal 28 bulan lagi.

Catatan usia Kabupaten Pemalang sudah 447 tahun, harusnya keberhasilan para pemimpin lama dipelihara, disempurnakan, dijaga secara berkesinambungan (sustainable) dan kekurangannya diperbaiki. Filosofi Jawa : Biso Mikul Duwur Mendem Jero.

Ditulis oleh : Budhi Rahardjo, Warga Masyarakat Kabupaten Pemalang

*Opini dan isi materi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!