TEGAL (PUSKAPIK)– Ratusan nelayan Pantai Utara (Pantura) di Kota Tegal siap ke Natuna, menyusul memanasnya situasi di Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Mereka bertekad mendukung sikap pemerintah mempertahankan kedaulatan NKRI.
Meski tekad para nelayan telah mendapat dukungan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, namun mereka masih menunggu aturan teknis dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Riswanto saat dihubungi Selasa (7/1/2020) siang menyebut, telah melakukan rapat terbatas dengan Deputi IV Menkopolhukam di Jakarta.
Baca Juga
Rapat tersebut, kata Riswanto, membahas perihal teknis berkaitan dengan perizinan, fasilitas, kesediaan dan harga bahan bakar minyak (BBM) khusus nelayan, keamanan serta pengamanan dari negara.
Disebutkan Riswanto, program pemanfaatan perairan Natuna pernah digaungkan Kemenkopolhukam RI pada 2019 lalu. Namun, saat itu masih terkendala beberapa hal hingga akhirnya batal dilakukan. Kini, pihaknya mengaku siap jika diminta untuk memberangkatkan nelayan se-Pantura Barat.
“Dulu, pernah ada rencana untuk memanfaatkan perairan Natuna di 2019. Tetapi entah kenapa tidak terlaksana. Sekarang, sepertinya dipercepat tinggal menunggu petunjuk teknisnya,†uajr Riswanto.
Riswanto mengungkapkan, sebanyak 100 nelayan Pantura Kota Tegal telah diberangkatkan ke Kemenkopolhukam RI, Minggu (5/1) malam. Dengan menggunakan dua armada bus, mereka diberangkatkan bersama dengan nelayan dari Juwana, Pati, Rembang dan Kabupaten Batang.
“Senin depan masih ada rapat lagi. Intinya negara akan mendorong nelayan Indonesia, khususnya Pantura Jawa untuk mengisi Laut Natuna yang kosong. Kapal kami siap, tetapi kita menunggu regulasi yang jelas,†ungkapnya.
Disinggung mengenai motivasi rencana keberangkatan nelayan Pantura ke Natuna, Riswanto menegaskan, perairan Natuna merupakan bagian dari NKRI. Pihaknya menyatakan siap jika suatu saat nelayan diminta untuk ikut menjaga kedaulatan NKRI serta memanfaatkan sumber daya kekayaan Indonesia. Tak hanya Natuna, namun juga seluruh perairan Indonesia.(WIJ)
Baca Juga