PUSKAPIK,COM. TEGAL – Kabupaten Tegal menjadi juara 2 dalam kasus balita stunting Se Jawa Tengah karena tercatat ada sekitar 10.500 balita mengalami stunting dan sebanyak 135.000 balita beresiko stunting. Hal ini harus menjadi kerja keras jajaran pemerintah kabupaten baik di level atas dan bawah.
“Gusti Allah sedang menguji seberapa besar para pemimpin dari kalangan eksekutif dan legislatif dengan amanahnya melakukan upaya dan kerja keras agar kasus stunting setidaknya bisa diminimalisir”” tegas Dewi Aryani anggota Komis IX DPR RI saat Sosialisasi dan KIE Bangga Kencana di balai Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal, Jumat 29 Juli 2022, dihadapan Kepala Desa Adi Warnoto dan perangkat desa, warga dan pegiat kesehatan.
“Penanganan stunting menjadi tanggungjawab Bupati, DPR kabupaten/provinsi/pusat, bahkan jajaran pemerintah desa seperti kepala Desa.
Baca Juga
Sebagaimana tadi disampaikan Kepala Desa, bahwa Desa Kedungkelor memiliki potensi unggulan berupa mangga arumanis bahkan diekspor ke Singapura, lanjut Aryani, itu sebuah kemajuan yang luar biasa ” Tapi pertanyaan saya, apakah balita stunting sudah mendapatkan secara gratis sebagai asupan nutrisi Pak Kades?”.
Jika belum diberikan secara gratis, Aryani berjanji akan memberikan bantuan benih mangga arumanis namun dengan catatan agar Kades menyediakan lahan khusus untuk balita stunting. “Jika panen berikan secara gratis ke balita stunting dan ibu hamil yang tidak mampu agar asupan nutrisi dalam buah mangga sangat tinggi. Jangan lupa ya pak kades”.
Anggota Komisi IX DPR RI yang terbiasa dengan sapaan akrab Dear ini, mengatakan pihaknya akan melakukan launching 1000 toko sembako, harapannya agar ekonomi kerakyatan tumbuh dan berkembang.
Editor: Embong SriyadiÂ
Baca Juga