Solar Mahal, Puluhan Ribu Nelayan di Pemalang Merugi
- calendar_month Sel, 13 Sep 2022
PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kapal-kapal di Pelabuhan Tanjungsari Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang terpaksa libur melaut pasca harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi naik.
Meski pasokan solar lancar, nelayan Tanjungsari tak berani bertaruh nasib dalam kondisi sulit ini. Mereka tak mau rugi dua kali jika harus berhadapan dengan cuaca buruk di lautan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pemalang, Abul Hasan, mengatakan, para nelayan tentunya kaget dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Apalagi kenaikan harga kenaikan solar ini tidak diikuti kenaikan harga jual hasil tangkapan nelayan.” jelas Abul Hasan saat ditemui puskapik.com, Selasa 13 September 2022.
Kenaikan harga BBM yang tak diikuti kenaikan harga hasil tangkapan itu, kata Hasan, berakibat kerugian bagi nelayan. Ada sekitar 22.000 nelayan di Pemalang yang terdampak lonjakan BBM ini.
“Ini kan 70 persen biaya operasional saat melaut ada di BBM. Adanya kenaikan BBM ini, penghasilan nelayan sekarang defisit hampir 50 persen.” kata Hasan.
“Tentunya hukum pasar terjadi, saat BBM naik daya beli masyarakat turun dan ini berdampak ke nelayan juga, hasil tangkapan mereka kurang terserap.” paparnya.
Saat ini, nelayan-nelayan Tanjungsari pun memilih libur melaut jika tak ada kepastian cuaca ditengah lautan bersahabat. Mereka khawatir biaya operasional kapal menguap begitu saja.
“Kapal-kapal ini enggak berangkat karena kenaikan harga BBM itu. Mereka akan berangkat kalau memang betul-betul cuaca bagus.” kata Hasan sambil menunjukan puluhan kapal bersandar.
- Penulis: puskapik
