PUSKAPIK.COM, Pemalang – Sepasang suami istri (Pasutri) di Kabupaten Pemalang tidur di area WC umum Taman Patih Sampun bersama 3 anaknya. Pemandangan miris ini sudah terjadi seminggu lamanya di taman kota yang berada di Jalan Gatot Subroto Bojongbata itu.
Diketahui, pasutri tersebut adalah Aripin (44) dan Daryati (42) asal Desa Suru RT 14 RW 02 Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Keduanya mengaku tidur di Taman Patih Sampun lantaran tengah mencari anaknya yang tak kunjung pulang.
Kepala Satpol PP Pemalang, Raharjo, mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Pemalang untuk melakukan penanganan laporan adanya satu keluarga yang tidur di area WC umum Taman Patih Sampun tersebut.
Baca Juga
“Pak Aripin dan Bu Daryati mengaku datang ke Taman Patih Sampun untuk mencari anaknya yang laki-laki, yang ngamen di Lampu Merah Sirandu karena tidak pulang hampir 1 bulan lamanya.” ungkap Raharjo, Selasa 18 Oktober 2022.
Saat disambangi pihak Dinsos dan dilakukan mediasi, akhirnya sang anak bersedia pulang ke rumah bersama keluarga. Dinsos menyarankan agar Pemerintah Desa Suru memasukan keluarga tersebut dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar mendapatkan program bantuan pemerintah.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Desa Suru, Harun Solichin, membenarkan, keluarga tersebut merupakan warganya. Namun, usut punya usut rupanya Aripin dan Daryati memang biasa hidup berkeliling (nomaden) membawa anak-anaknya.
“Dia punya rumah di Suru. Tapi biasa seperti itu, biasa muter, sejak punya anak satu sampai sekarang anak tiga. Kadang ngamen di Lampu Merah Randudongkal, Pemalang, Tegal. Sudah biasa seperti itu.” ungkapnya.
Dituturkan Harun, pemerintah desa juga sudah mengupayakan bantuan untuk keluarga tersebut, seperti bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) namun mereka menolak. Harun sendiri pernah menyarankan agar Aripin bersama keluarganya menetap di rumah, tetapi tak digubris.
“Sudah saya sarankan agar di rumah, nanti kita upayakan bantuan. Tapi susah, karena hobinya sudah seperti itu. Daryati sebelum menikah juga sudah begitu. Dua-duanya enggak punya pekerjaan tetap, ya kaya gitu muter ngamen pindah-pindah.” jelasnya.
Mengenai saran dari Dinsos Pemalang, Harun memastikan Pemerintah Desa Suru menyetujui jika keluarga tersebut dimasukkan ke dalam DTKS. “Kalau memang ada perhatian dari Pemkab Pemalang ya kita bisa langsung cek ke rumahnya, kami pertemukan.” terang Harun Solichin.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Baca Juga