Penggarit Orchids di Pemalang Tawarkan Agrowisata Edukasi Budidaya Anggrek

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Agrowisata budidaya anggrek menjadi salah satu dari sekian destinasi yang ditawarkan di Desa Penggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Pengunjung bisa menikmati keindahan anggrek dan belajar pembudidayaannya.

Letak agrowisata budidaya anggrek “Penggarit Orchids” itu tak jauh dari Objek Wisata Benowo Park. Hanya berjarak sekitar 700 meter. Tepatnya di sebelah timur Embung Pudhak Wangi Desa Penggarit.

Saat memasuki greenhouse Penggarit Orchids, pegunjung bakal disambut puluhan ribu tanaman anggrek dengan beragam jenis. Puluhan ribu anggrek itu tertata rapi di green house yang luasnya mencapai 3.500 meter persegi ini.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Pengunjung bisa berkeliling di green house Penggarit Orchids menikmati keindahan tanaman anggrek yang bermekaran dengan media tanam yang beragam. Mereka akan dipakaikan topi caping ala petani selama berkunjung.

“Disini kita menawarkan edukasi budidaya anggrek, seperti cara perawatannya. Biasanya dari anak-anak sekolah, masyarakat umum juga banyak.” kata Hesti Sulandari, Pemilik Penggarit Orchids, Senin 7 November 2022.

Hesti menuturkan, di kebun anggrek miliknya ini terhampar puluhan ribu tanaman anggrek dengan berbagai macam jenis mulai dari Vanda, Dendrobium, Cattleya, Bulan, Ekor Tupai, Kuku Macan dan banyak lagi.

“Untuk Dendrobium saja kita ada 40.000 pot.” ungkap Hesti sambil menunjukan koleksi anggrek di green house miliknya.

Selain menjadi agrowisata edukasi budidaya anggrek, Penggarit Orchids juga menjual tanaman anggrek baik ecer maupun partai besar. Harganya pun bervariatif, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

“Kayak jenis Dendrobium itu Rp 25.000, terus paling tinggi jenis Vanda Rp 250 ribu.” terang Hesti.

Tak hanya mengambah pasar lokal, anggrek hasil budidaya di green house Penggarit Orchid banyak di kirim ke luar daerah. Bahkan, kata Hesti, justru anggrek hasil budidayanya ini mayoritas disuplai ke luar daerah.

“Kalau di Pemalang pecinta anggrek ini kurang, kebanyakan luar kota. Kayak Kudus itu kita tiap bulan kirim kesana 1.500 pot. Biasanya kalau lokalan ya penjual tanaman.” ungkapnya.

Diketahui, budidaya anggrek di Desa Penggarit ini sudah ada sejak puluhan tahun silam. Dari tahun ke tahun, jumlah tanamannya pun semakin bertambah. “Sebenarnya sudah dari 2004, terus saya kelola sendiri mulai 2019 lalu.” kata Hesti.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!