Proyek Jaringan Air Bersih Pemalang Terganggu, Begini kata Plt Bupati

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, meminta agar hambatan proyek pembangunan reservoar di Desa Clekatakan Kecamatan Pulosari segera ditangani. Sehingga warga Pulosari dan Belik bisa segera menikmati air bersih.

Mansur mengungkapkan, saat ini proyek pembangunan reservoar di desa clekatakan tengah menghadapi kendala non-teknis. Padahal, proyek sudah berjalan 80 persen. Akibat kendala tersebut, proyek pembangunan pun kini macet total.

“Ini adalah tantangan bagi kita untuk menyelesaikan itu, karena program ini sudah dinanti-nanti masyarakat, khususnya di wilayah punggung.” ungkap Mansur disela-sela Rapat Paripurna DPRD Pemalang, Selasa 15 November 2022.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Diketahui, proyek pembangunan reservoar yang mengambil air bersih dari mata air di Desa Kalisasak Kabupaten Banyumas itu mendapat protes dari warga. Mereka khawatir debit air bagi warga desa sekitar mata air berkurang.

Selain itu, mereka juga menduga proyek pembangunan pipa jaringan air bersih di kawasan hutan lindung ini mengakibatkan kerusakan kawasan hutan tersebut.

Terhadap protes yang muncul itu, Mansur Hidayat menerangkan, Pemkab Pemalang sudah melakukan pendekatan-pendekatan persuasif. Harapannya kendala tersebut bisa teratasi dan proyek pembangunan reservoar bisa dilanjutkan.

“Namanya manusia ada kepentingan pribadinya. Artinya kalau orang menghalang-halangi, berarti menghalang-halangi negara, dan perlu diingat air itu milik negara. Tapi apapun itu kita lakukan persuasif dari hati ke hati.” jelasnya.

Mansur Hidayat meminta Perumda Air Minum Tirta Mulia Pemalang untuk membantu mengatasi kendala yang terjadi, karena targetnya akhir tahun 2022 warga Kecamatan Pulosari dan Kecamatan Belik sudah bisa menikmati air bersih.

Sementara itu Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mulia Pemalang, Slamet Effendi, mengatakan, pihaknya bakal berusaha semaksimal mungkin agar proyek pembangunan tersebut bisa dilanjut dan segera rampung.

“Hal-hal non-teknis itu ada miss komunikasi antara penggarap dengan warga, sehingga kita bantu untuk mengkomunikasikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pekerjaan sudah mulai jalan dan akhir Desember selesai,” jelasnya.

Dikutip dari kompas.com, warga Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, resah atas proyek pembangunan pipa air bersih di kawasan hutan lindung Gunung Slamet.

Pasalnya, proyek yang berada di ketinggian lebih dari 1.800 mdpl di atas desa tersebut diduga mengakibatkan kerusakan kawasan hutan.

Selain itu, proyek air bersih untuk warga Kabupaten Pemalang ini dikhawatirkan akan mengurangi debit air bersih untuk desa di Kabupaten Banyumas.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!