Jumat, 5 Des 2025
light_mode

Obor Marhaenisme yang Mulai Redup

  • calendar_month Kam, 23 Mar 2023

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah menorehkan banyak pristiwa-peristiwa penting. Mulai dari peristiwa yang setiap tahunnya diperingati, hingga peristiwa yang memang sengaja digelapkan fakta kebenarannya kepada khalayak umum. Peristiwa G30S/PKI telah menjadi hantu di masyarakat dan sebenarnya masih mengandung kontroversi. Orang-orang PKI dan ajaran-ajaran kiri pun dibabat habis saat era Orde Baru dengan itu, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno juga mendapat imbas atas kejadian tersebut.

Bung Karno dikudeta dari tahta Kepresidenan hingga sisa-sisa akhir hidupnya beliau menjadi tahanan politik karena “dianggap” terlibat dalam peristiwa kelam yang belum tentu kebenarannya. Tidak sampai disitu, ajaran-ajaran yang berbau kiri juga dimusnahkan pada zaman Orde Baru karena dianggap bertentangan dengan negara dan dipropagandakan sebagai ajaran yang diharamkan oleh negara.

Alhasil, dengan itu juga ajaran Bung Karno pun dianggap sebagai gerakan kiri, bahkan lebih tragisnya dianggap sebagai bagian dari ajaran Komunis. Hal itu terbukti ketika pemerintahan Orde Baru melakukan politik de-Soekarnoisasi dan de-Ideologoisasi, termasuk buku-buku Soeakrno banyak dilarang untuk dibaca.

Lantas muncul pertanyaan saat ini. Ada apa dengan ajaran-ajaran Bung Karno itu sehingga dianggap sebagai ajaran yang berbahaya terhadap Indonesia?. Bukankah dalam catatan sejarah bahwa sepanjang hidup Bung Karno, beliau telah menorehkan segala hidupnya terhadap bangsa Indonesia. Walaupun, kesalahan yang dibuat oleh Bung Karno juga ada, tetapi mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah ia lakukan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Ya, ajaran Bung Karno yang kita kenal dengan istilah Marhaenisme adalah suatu asas perjuangan untuk melawan segala bentuk penindasan Kolonialisme, Kapitalisme dan Imperialisme. Suatu ajaran yang terkontaminasi dengan ajaran-ajaran Marxisme dan kondisi Indonesia pada waktu itu.

Awalnya, istilah Marhaenisme di lhami oleh Bung Karno ketika beliau sedang jalan-jalan di pinggiran kota Bandung saat statusnya masih mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng sekarang ITB, itu dijelaskan dalam buku “Biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia ” yang ditulis oleh Cindy Adams. Bung Karno pada waktu menjumpai seorang petani sedang menggarap tanah yang luasnya tidak cukup untuk makan bersama dengan keluarga.

Hingga akhirnya Bung Karno melakukan wawancara dengan petani tersebut. Dengan itulah, Bung Karno dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa petani tersebut telah ditindas oleh sistem yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda waktu itu. Padahal, faktanya petani tersebut menggarap tanah sendiri, memiliki gubuk (tempat tinggal) sendiri, cangkul (alat produksi) sendiri, tetapi hasil yang ia dapatkan tidak cukup untuk makan bersama sanak dan keluargannya.

Akhir dari wawancara itu Bung Karno menyempatkan untuk menanyakan nama si petani, dan nama si petani itu yakni Marhaen. Kemudian bung karno menggambarkan bahwa Marhaen adalah rakyat kecil, Marhaen tinggal di bumi ibu pertiwi sendiri, punya modal sendiri tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena ada sistem yang menindas yang tidak ada keberpihakan kepada rakyat kecil.

Sehingga Bung Karno mengatakan kalau Marhaen dapat dijadikan sebagai simbol untuk rakyat kecil yang ditindas oleh sistem. Entah itu, petani, pedagang, tukang becak dan kaum buruh, mereka semuanya adalah kaum Marhaen. Mereka semua telah ditindas oleh sistem penindasan dan mereka juga memiliki nasib yang sama.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Dikemas dalam Talkshow, Pemkot Dorong Penguatan Pendidikan Karakter

    Dikemas dalam Talkshow, Pemkot Dorong Penguatan Pendidikan Karakter

    • calendar_month Rab, 25 Nov 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Kota Pekalongan – Masih dalam rangkaian Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 PGRI, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan bersama dengan PGRI menggelar Talk Show dengan tema “Penguatan Pendidikan Karakter pada Masa Pandemi Covid-19 Menjadi Tanggung Jawab Siapa” di Ballroom Hotel Pesona, Rabu, 25 November 2020. Dalam kegiatan tersebut juga […]

    Bagikan Ke Teman
  • RSUD Pemalang Larang Wartawan TV Nasional Meliput, Alasannya Tahun Politik

    RSUD Pemalang Larang Wartawan TV Nasional Meliput, Alasannya Tahun Politik

    • calendar_month Sel, 2 Jul 2024
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Pengalaman tak mengenakan dialami dua wartawan televisi nasional, Hamzah (TV One) dan Muhtarom (TVRI), saat hendak meliput di RSUD dr M Ashari Kabupaten Pemalang, Selasa (2/7/2024). Kejadian tak mengenakan itu bermula saat keduanya hendak meliput soal kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pemalang yang belakangan mengalami peningkatan. Seperti diketahui saat ini ada […]

    Bagikan Ke Teman
  • Peserta HDCI Indonesia Rally Singgah di Kawasan Taman Pancasila Tegal

    Peserta HDCI Indonesia Rally Singgah di Kawasan Taman Pancasila Tegal

    • calendar_month Sel, 23 Nov 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Tegal – Rombongan peserta HDCI Indonesia Rally 2021 dikenalkan destinasi wisata baru yang menjadi ikon Kota Tegal, saat singgah di Gedung SCS, tepatnya di Kawasan Taman Pancasila, Selasa siang, 23 November 2021. Selaras dengan tujuan HDCI Indonesia Rally 2021, yang ingin memulihkan ekonomi dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pariwisata yang terdampak […]

    Bagikan Ke Teman
  • Oi Batang Gelar Aksi Berbagi, Bagikan Ratusan Takjil Gratis

    Oi Batang Gelar Aksi Berbagi, Bagikan Ratusan Takjil Gratis

    • calendar_month Ming, 23 Mar 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Batang – Dalam semangat berbagi di bulan Ramadan, Badan Pengurus Ormas Oi Kabupaten Batang mengadakan aksi sosial dengan membagikan ratusan paket takjil gratis kepada para pengguna jalan di ruas protokol Kota Batang, Minggu (23/03/2025). Kegiatan yang berlangsung di perempatan Jalan Gajah Mada ini diikuti oleh sekitar 30 anggota Oi Batang, termasuk penggemar setia penyanyi […]

    Bagikan Ke Teman
  • Gawat! di Kota Tegal 28 Orang Positif Covid-19

    Gawat! di Kota Tegal 28 Orang Positif Covid-19

    • calendar_month Jum, 7 Agu 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Tegal – Setelah selama dua bulan berstatus hijau  dan zero Covid-19, Pemerintah Kota Tegal akhirnya mengakui kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan. “Per hari ini ada 28 orang suspect positif Covid-19,” ungkap Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi dalam Konferensi Pers yang digelar di Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balai Kota Tegal, […]

    Bagikan Ke Teman
  • Waterpark dan Sirkuit Widuri Pemalang Ditutup Sementara

    Waterpark dan Sirkuit Widuri Pemalang Ditutup Sementara

    • calendar_month Jum, 25 Des 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ditutupnya Objek Wisata Waterpark dan Sirkuit Pantai Widuri Pemalang, menyebabkan sejumlah pengunjung putar balik. Selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, objek wisata andalan warga Pemalang itu, ditutup sementara. Itu disampaikan Budi Santoso, Humas Pariwisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemalang, saat dihubungi via telepon, Jumat 25 Desember 2020. “Itu […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less