Sampah Overload Tak Kunjung Ditangani, Warga Pemalang Tutup Paksa TPA Pesalakan

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ratusan warga Desa Pegongsoran Kabupaten Pemalang berunjuk rasa di Gerbang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan, Kamis 11 Mei 2023. Mereka menutut penanganan sampah yang sudah melebihi kapasitas.

Sejak pagi, ratusan warga memblokade akses pembuangan sampah di TPA Pesalakan. Aksi unjuk rasa ini menjadi luapan kekesalan mereka lantaran selama ini pemerintah seolah tutup mata terhadap sampah TPA yang sudah menggunung.

Unjuk rasa para warga sekitar TPA Pesalakan tersebut mendapat pendampingan Koalisi Kawali Indonesia Lestari Kabupaten Pemalang. Unjuk rasa ditengah guyuran hujan itu dipimpin aktivis kawakan, Andi Rustono.

“Sudah 30 tahun TPA Pesalakan overload, tapi tak kunjung ada solusi dari pemkab maupun DPRD, dari dulu cuma sebatas janji. Jadi kalau tak kunjung ada solusi kita tutup, biarkan sampah membanjiri kota.” kata Andi Rustono.

Kondisi TPA yang melebihi kapasitas selama ini membuat sampah-sampah berserakan hingga ke pemukiman warga. Akibatnya, tak hanya bau busuk yang harus dihadapi, kawanan belatung dan lalat pun masuk ke rumah-rumah warga.

“Air rembesan sampah itu mencemari Kali (sungai) Waluh, padahal Kali Waluh itu sumber pengairan sawah-sawah yang padinya kita makan. Mereka harus tahu ini.” kata Andi Rustono.

Ancaman kesehatan juga menghantui warga sekitar TPA Pesalakan. Banyak warga Desa Pegongsoran khususnya Dusun Pesalakan yang mengidap penyakit gangguan pernafasan hingga diare.

“Dari dulu kita sudah ke DPRD, katanya Desember (2022) mau ada pembenahan, tapi mana? cuma janji. Warga Pesalakan sampai banyak yang sakit, banyak yang bengek.” kata Istanto, Ketua BPD Desa Pegongsoran saat berorasi di depan warga.

Ketua Karang Taruna Desa Pegongsoran, Tarjani, menyebut, akar persoalan sampah yang melebihi kapasitas ini adalah penataan pembuangan sampah yang semrawut. Akibatnya, sampah berserakan hingga menutupi jalan.

“Bahkan lubang septic tank di TPA juga ikut ketutup, terus kalau ada truck tinja itu buangnya ya di jalanan TPA, karena udah enggak bisa masuk.” tuturnya kepada puskapik.com.

Suasana aksi unjuk rasa ditengah guyuran hujan itu cukup memanas saat Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, datang menemui massa. Warga menghujani Mansur dengan ocehan tuntutan agar TPA Pesalakan ditutup permanen.

Dari lokasi unjuk rasa, Mansur kemudian diantar warga ke TPA Pesalakan yang merupakan muara sampah se-Kabupaten Pemalang itu. Ia bersama rombongan berjalan kaki sejauh 650 meter untuk sampai di TPA Pesalakan.

“Kami turut prihatin atas kondisi, saya mewakili pemerintah daerah mohon maaf kepada warga. Solusi sementara akan kita datangkan excavator hari Sabtu besok untuk menata sampah disini. Mungkin 5 unit.” terang Mansur Hidayat.

“Sementara karena warga menolak truk-truk sampah masuk ke TPA sampai hari Sabtu, sampah-sampah akan kita buang ke lahan yang sudah disiapkan di Desa Sodong Basari, Belik.” imbuhnya.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Berita Lainnya :

Loading RSS Feed

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!