Jangan lelah mendukung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto atau Anies Baswedan. Teruslah melakukan glorifikasi tentang diri jagoanmu. Dan jangan lupa gontok-gontokan di udara dengan pendukung capres sebelah!
Semangat harus optimal dalam rangka menyukseskan junjunganmu, meskipun kita tahu yang kita bela adalah boneka-boneka. Boneka elit politik dan oligarki. Yang satu petugas partai, satunya lagi penumpang partai. Prabowo masih agak mending karena pertene dewe.
Lantas apakah golput adalah solusi? Dan apatis terhadap pemilu merupakan jalan keluar? tidak begitu juga.
Baca Juga
Kehidupan ini terus melaju dan menggelinding. Pemilu dan Pilpres tetap berjalan, pemerintahan baru bakal terbentuk. Kebijakan-kebijakan baru plus tambal sulam bakal terjadi.
Kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan, kaum penguasa dan oligarkis terus melangkah, meskipun aku ataupun sampean-sampean apatis sekalipun. Namun setidaknya kita yang merdeka: non-partisan, tidak terlibat didalam lingkaran dukung mendukung itu, kita obyektif!
Kita tidak larut didalam kedunguan, karena tidak mengikuti orkestrasi yang dimainkan oleh para buzzer semua capres. Kecuali tujuan sampean dan panjenengan terjun didalam arena dukung mendukung itu demi tujuan menambah jejaring, link dsb. Itu lain soal dan hukumnya halal.
Usai pemilu legislatif dan pilpres menggelinding, berdiri pemerintah baru. Kalau rezim baru besar kemungkinan tidak, menurut saya. Meleset sedikit jika pun Prabowo yang menang, tetaplah ada aroma Jokowi dan PDIP didalam pemerintahannya dan aroma itu kental.
Sebab tak tertutup kemungkinan bila Ganjar kalah dan si pemenang adalah Prabowo, PDIP bahu membahu didalam Pemerintahan Prabowo.
Selain itu mantan Danjen Kopassus itu sudah berkomitmen sejak dini bakal melanjutkan kebijakan Jokowi, manakala kontestasi dia menangkan.
Nah rakyat yang apatis bahkan seringkali golput pada setiap pemilu, apa kontribusinya kepada bangsa dan negara ini? Begitu pertanyaan genitnya.
Bukankah sekedar membeli rokok atau segelas air mineral sudah termasuk turut serta membangun negeri ini?. Sebab ada cukai didalam setiap bungkus rokok yang rakyat beli dan ada PPN didalam setiap gelas air mineral. Belum lagi pajak-pajak lainnya, bagi yang kebetulan wajib pajak.
Prinsipnya adalah “kaum apatis” pada gelaran Pemilu kewajiban dan hak kami sama dengan warga negara yang getol dengan Pilpres itu. Ada kerja bakti di lingkungan sama-sama ikut, membayar iuran RT/RW juga ikut membayar, dan beragam contoh-contoh lainnya yang mustahil disebut satu persatu.
Meskipun kami tidak memilih capres siapapun, misalnya. Toh kebijakan dari si capres yang menang tak mungkin bisa dihindari karena kebijakan nasional menyentuh segenap rakyat dari Sabang sampai Merauke, termasuk kami yang golput ini.
Sederhananya, golput adalah sikap protes kepada demokrasi hari ini yang belum baik dan perlawanan kepada kekuasaan yang masih koruptif (dalam tanda kutip).
Opini oleh : Nur Iman Ahmadi (Rakyat Pemalang)
*Opini menjadi tanggung jawab penuh penulis
Baca Juga