PUSKAPIK.COM, Pemalang – Enam warung di kawasan Alun-alun Pemalang ludes dilalap si jago merah, Senin malam 28 Agustus 2023. Api dengan cepat melahap bangunan warung itu. Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 300 juta.
Informasi yang dihimpun puskapik.com, insiden kebakaran hebat itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat kejadian keenam warung dalam kondisi tutup. Petugas parkir di sekitar lokasi, Sunarto, menjadi saksi mata yang melihat kemunculan api.
“Saya kaget kok ada asap di atas warung. Sontak langsung didobrak ternyata api sudah besar dari arah warung makan padang.” tutur Sunarto kepada wartawan.
Baca Juga
Sunarto bersama warga sekitar sempat berjibaku memadamkan api dengan menyiram air menggunakan ember. Hingga akhirnya warga melapor ke Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemalang dan Polsek.
Kobaran api dengan cepat melahap lima warung dan satu toko buah di sebelah barat Alun-alun Pemalang itu. Minimnya sarana pemadaman api membuat api sulit dijinakkan. Tak butuh waktu lama, bangunan satu atap itu ludes.
Korlap Damkar Pemalang, Sonhaji, menuturkan, petugasnya langsung berangkat menuju TKP pasca mendapat laporan dari warga. Namun, setibanya di lokasi kejadian bangunan tersebut sudah tak berbentuk.
“Jadi waktu kami datang ke lokasi, api itu sudah merata membakar enam kios.” kata Sonhaji.
Api kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan dini hari tadi pukul 03.08 WIB. Dikatakan Sonhaji, korsleting listrik di Rumah Makan Padang diduga menjadi pemicu kebakaran. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun demikian, total kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 300 juta. Salah satu pemilik warung, Hendra (38), mengatakan, akibat insiden kebakaran ini dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta.
“Semalem ya saya sempat cek kesini, tapi kondisi sudah terbakar semua. Kalau kerugiannya ya sekitar Rp 50 juta.” tutur pemilik Warung Makan Lontong Dekem itu saat ditemui puskapik.com, Selasa pagi 29 Agustus 2023.
Warung yang menjadi ladang usaha Hendra itu, merupakan warisan turun temurun dari keluarganya. “Kalau warungnya ya sudah puluhan tahun, karena itu dari kakek buyut saya turun temurun. Ya sekitar 45 tahun.” kata Hendra.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Baca Juga