PUSKAPIK.COM, Pemalang – Warga Kelurahan Kebondalem Pemalang keluhkan lingkungannya kerap kebanjiran tiap musim hujan lantaran Sungai Kunte kian dangkal. Mereka mengadukan persoalan ini ke Bupati Pemalang, Mansur Hidayat dan langsung direspon cepat.
Belasan orang perwakilan warga RW 07 Kelurahan Kebondalem Kecamatan Pemalang itu mendatangi Kantor Bupati Pemalang sore tadi, Rabu 18 Oktober 2023, didampingi Koordinator Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (AMPERA), Heru Kundhimiarso.
Kedatangan warga Kebondalem tersebut disambut langsung Bupati Pemalang, Mansur Hidayat dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemalang, Heriyanto di Peringgitan Kantor Bupati Pemalang.
Baca Juga
“Ya, kehadiran saya disini tentu untuk mendampingi warga Kebondalem menyampaikan aspirasi atau uneg-uneg mereka mengenai persoalan lingkungannya yang sedari dulu tak kunjung ditangani.” ujar Heru Kundhimiarso.
Persoalan lingkungan tersebut adalah banjir yang merendam rumah warga RW 07 Kelurahan Kebondalem yang notabene lokasinya tak jauh dari Rumah Dinas dan Kantor Bupati Pemalang. Ini terjadi tiap musim hujan datang.
“Pendangkalan Sungai Kunte jadi penyebab utamanya. Ketika hujan deras, air sungai meluap dan merendam rumah mereka. Warga sudah sering meminta ke kelurahan agar dilakukan pengerukan, tapi selalu nihil.” tutur pria yang akrab disapa Kundhi itu.
Ketua RW 07 Kebondalem, Imron Khasani, menyebut, kiranya sudah puluhan tahun anak Sungai Srengseng itu tak kunjung dikeruk. Usulan pengerukan selalu gugur dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Sungai Kunte ini panjangnya sampai 2 kilometer, kita sudah sering usulkan dikeruk tapi selalu kalah di Musrenbang. Selain sungainya dangkal, senderan (tanggul) sungai juga sudah pada longsor.” tuturnya.
“Kami harapkan segera ada tindakan dari Pak Bupati, karena kemungkinan tak lama lagi sudab musim hujan.” imbuh Imron Khasani.
Menanggapi itu, Bupati Pemalang, Mansur Hidayat menegaskan, dirinya segera memerintahkan DPU-TR maupum Disperkim Pemalang untuk meninjau kondisi sungai tersebut dan membuat skema penanganannya.
“Kita akan hitung kebutuhan biayanya dan kita tentukan penanganan yang paling mendesak. Apakah normalisasi sungai (pengerukan) dahulu atau perbaikan tanggul. Kita sesuaikan anggaran, tapi yang jelas kami action, kami tangani.” tuturnya.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Baca Juga