Wisata  

Mbah Sokowelang,  Sosok Pria Bercaping Penjaga Pusaka Raden Mas Hanggawana Kalisoka 

PUSKAPIK.COM, Slawi – Mba Sokowelang, nama ini tidak asing bagi masyarakat Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Sosok ini, merupakan salah satu tokoh pendiri desa tersebut. Bahkan, di desa ini, makamnya masih terlestari. Lalu, siapa sih sosok Mbah Sokowelang yang sebenaranya?

Desa Kalisoka, dalam sejarah ternyata pernah menjadi pusat pemerintahan Tegal. Tokoh pendiri Tegal, Ki Gede Sebayu juga tinggal di Desa Kalisoka. Sehingga tidak mengherankan, di desa ini, banyak tokoh dari desa tersebut.

Bahkan, beberapa nama besar dalam sejarah Tegal lainnya seperti Pangeran Purbaya, Ki Ageng Anggawana hingga Nyai Rara Gianti Subalaksana, makamnya ada di desa ini. Namun, ada satu tokoh penting yang jarang diperbincangkan, yakni makam Mbah Sokowelang.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Menurut sesepuh Dukuh Karangmangu, Desa Kalisoka, Karnadi, makam di Dukuh Karangmangu yang berbatasan dengan Desa Sindang, dipercayai sebagai makam Mbah Sokowelang. Hal itu diketahui turun temurun dari kakek moyangnya. Kakeknya, Wirja yang meninggal diusia 127 tahun itu, pada zaman dulu yang hanya ada 3 rumah di dukuh tersebut, sempat didatangi Mbah Sokowelang. Pada saat itu, kakeknya tengah istirahat karena kecapean usai bekerja. Kakeknya didatangi pada malam hari dalam kondisi hujan gerimis.

Mbah Sokowelang mewujudkan dengan mengenakan penutup kepala dari anyaman bambu (caping). Mbak Sokowelang menegur kakek Wirjan, kenapa termangu atau termenung. Kakeknya menjawab bahwa tidak ada temannya karena rumah masih jarang dan masih hujan belantara. Sosok yang mengenakan baju dan celana serba hitam itu, akhirnya mengatakan bahwa dukuh ini, ia namakan Karangmangu.

Kakek Wirjan juga bertanya siapa namanya orang yang dihadapannya, menjawab bahwa dirinya Mbah Sokowelang. Bahkan, Mbah Sokowelang mengaku orang asli wilayah itu, dan sempat menunjukan makamnya. Mbah Sokowelang sempat berpesan agar selalu sabar dan taat kepada sang maha pencipta. Hingga kini, dukuh itu dinamakan Karangmangu.

Sepak terjang Mbah Sokowelang dikisahkan Karnadi merupakan penjaga gudang milik Raden Mas Hanggawana. Namun, dirinya tidak tahu secara pasti, gudang apa yang dijaga Mbah Sokowelang. Ia menduga gudang itu bisa gudang pusaka. Karnadi sesuai cerita dari kakek Wirjan merupakan orang sakti mandraguna. Mbah Sokowelang pernah melalang buana keseluruhan penjuru Nusantara dengan naik ular welang. Oleh karena itu, nama Mbah Sokowelang, konon berasal dari kata Soko yang artinya tiang dan Welang artinya ular welang.

Banyak para ahli sejarah atau spiritual yang mengatakan bahwa Mbah Sokowelang juga memiliki nama Ki Wangsayuda, Syech Junaedi dan julukan lainnya. Termasuk, asal dari Mbah Sokowelang yang mengatakan berasal dari Mataram, Cirebon dan wilayah lainnya. Namun, menurut Karnadi sesuai dengan cerita kakek Wirjan bahwa Mbah Sokowelang merupakan asli dari Dukuh Karangmangu, Desa Kalisoka.

“Saya menghargai nama-nama julukan dari Mbah Sokowelang. Namun, kembali lagi menurut kakek saya bahwa namanya hanya Mbah Sokowelang,” kata Karnadi yang juga Ketua RW Dukuh Karangmangu itu.

Makam Mbah Sokowelang yang berada di tengah areal persawahan, banyak dikunjungi para peziarah. Walaupun tidak sebaik makam Pangeran Purbaya dan Raden Mas Hanggawana, namun makam ini telah dibangun permanen. Makam Mbah Sokowelang juga menjadi salah satu tujuan wisata religi di Desa Kalisoka. Anehnya, pendopo makam itu dibuat terbuka.

“Mbah Sokowelang tidak mau ada atapnya. Banyak yang protes kasihan kenapa makam Kramat tidak diberi penutup, saya jawab Mbah Sokowelang orang sakti, biasa kehujanan dan kepanasan,” ujar Karnadi saat berada di Makam Mbah Sokowelang.

Karnadi yang dipercaya pihak Pemerintah Desa Kalisoka sebagai pengelola Makam Mbah Sokowelang, berharap makam leluhurnya bisa dibenahi. Jalan menuju makam masih belum beraspal dan sempit. Selain itu, tempat wudhu dan shalat juga sangat sederhana.

“Pakai anggaran desa tidak bisa karena aturan. Sejauh ini, makam dibangun secara swadaya masyarakat dan para donatur,” katanya.

(sak_red)

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!