PUSKAPIK.COMPUSKAPIK.COM, Pemalang – Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (AMPERA) menilai masalah pengelolaan sampah di Kabupaten Pemalang semakin memburuk. Kegagalan Pemerintah Kabupaten Pemalang menjadi penanda bahwa pengelolaan sampah di Kota Ikhlas berada dalam titik kritis.
“Pemalang menghadapi tantangan serius dengan kondisi darurat sampah yang semakin memburuk. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan buruknya pengelolaan sampah, tetapi juga memerlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah,” kata Koordinator AMPERA, Heru Kundhimiarso, dalam keterangan pers kepada awak media, Sabtu (22/6/2024).
Mantan aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) ini menyebut, kegagalan pengelolaan sampah sehingga mengakibatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Dusun Pesalakan, Desa Pegongsoran yang overload menjadi fakta buruknya tata kelola sampah.
Baca Juga
“Pemkab tidak terlihat serius dalam mengatasi darurat sampah yang terus terjadi. Belum ada upaya konkrit yang kita lihat selama ini,” imbuhnya.
AMPERA menyesalkan terjadinya aksi boikot atau sabotase truk pengangkut sampah yang mengakibatkan menumpuknya sampah di jalanan hingga seluruh penjuru di Pemalang. Belum lagi persoalan penolakan rencana pembangunan TPA di Desa Purana Kecamatan Bantarbolang, Pemalang.
Menurut Kundhi, carut-marutnya persoalan penanganan sampah menjadi catatan serius menjelang berakhirnya kepemimpinan Bupati Pemalang, Mansur Hidayat. “Ini alarm buat Bupati Mansur!” tandasnya.
Ia meminta agar darurat sampah yang terus terjadi segera ditangani. “Bupati sebaiknya segera membuat peraturan dan kebijakan yang mengatur pengelolaan sampah secara jelas dan komprehensif,” tegasnya.**
Penulis : Eriko_red
Baca Juga