18 Tahun, Museum Batik Pekalongan Komitmen Berikan Kontribusi Pelestarian Budaya

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Memasuki usia ke-18 tahun, Museum Batik Pekalongan bakal menyelenggarakan sejumlah kegiatan menarik seperti lomba membatik dan pameran batik di bulan Juli 2024 ini.
Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga menjelaskan bahwa dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 pada ini pihaknya terus berupaya memberikan ruang masyarakat untuk mengenal lebih dekat bagaimana keindahan salah satu warisan budaya Kota Pekalongan melalui proses pembuatan batik.
“Lomba membatik akan kami selenggarakan pada tanggal 17 Juli mendatang, sasarannya untuk masyarakat umum  dengan usia minimal 18 tahun, kami sudah mendapatkan 50 peserta didominasi perempuan,” katanya.
Sementara itu, pameran batik yang akan digelar pada 24-26 Juli 2024 juga akan dimeriahkan dengan takshow, bazar UMKM dan pertunjukan musik. Nurhayati mengatakan bahwa dalam pameran ini, Museum Batik Pekalongan akan melibatkan Museum dari luar pulau Jawa. Selain itu pihaknya juga akan memberikan ruang bagi anak berkebutuhan khusus pada pameran tersebut.
“Kami ingin membuka ruang, perlahan kami ingin menyebut diri kami sebagai Museum inklusi yang terbuka bagi anak atau dewasa berkebutuhan khusus yang selama ini tidak punya ruang. Semua orang bisa masuk ke Museum, nanti di pameran kami membuka ruang supaya anak berkebutuhan khusus bisa menikmati berwisata, sebab mereka sama seperti kita jiwanya butuh hiburan. Rencananya akan bekerjasama dengan komunitas supaya dalam 3 hari itu masyarakat berkebutuhan khusus bisa didampingi valounteer supaya dapat terfasilitasi,” terangnya.
Lebih lanjut, Nurhayati mengatakan bahwa tema khusus yang diangkat kali ini yaitu Mbabar Mustiko atau mencari pusaka. Museum Batik akan mencari tanahan (pola hias) dimana setiap wilayah Kota Pekalongan mempunyai ciri khas masing-masing, selama ini motif sudah sering dijadikan obyek diskusi, namun tanahan masih terlupakan, padahal kata Nurhayati tanpa tanahan, batik akan tampak sepi.
“18 tahun ini kami ingin kembali cari detail-detail komponen batik. Dan harapannya Museum Batik tetap kontribusi terhadap pelestarian budaya di Kota Pekalongan,” tutupnya. **
Penulis : Ryo

Loading

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!