PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Memperingati hari jadi ke-18 tahun, Museum Batik Pekalongan menggelar lomba membatik bertemakan Pusaka Dwipantara, di halaman Museum Batik, Rabu (17/7/2024). Puluhan masyarakat Kota Pekalongan tampah antusias mengikuti lomba membatik kali ini.
Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga saat ditemui dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa hari jadi tahun ini pihaknya terus berupaya lebih mengenalkan bagaimana proses pembuatan batik menjadi sebuah karya yang cantik tidaklah mudah karena membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kreativitas yang tinggi.
“Hari ini kita gelar lomba membatik tingkat umum ada 50 peserta dalam rangka hari jadi 18 tahun Museum Batik, disini kami memberi batas bawah usia 18 sampai 40 tahun, kebetulan peserta didominasi pengrajin batik berkecimpung di industri batik atau pranggok. Antusias luar biasa, pada hari pertama pendaftaran kuota peserta penuh dan hari ini semua peserta hadir tepat waktu,” terangnya.
Dijelaskan Nurhayati, pada lomba ini, peserta akan melakukan proses membatik dengan pelekatan malam tidak sampai ke pewarnaan karena keterbatasan waktu.
“Tema yang kita usung Pusaka Dwipantara, peserta kita minta untuk membatik dengan motif nusantara, mereka kita berikan kain yang masih kosong, lalu membuat motif batik sesuai kreativitas masing-masing dengan melakukan pelekatan malam menggunakan canting,” sambungnya.
Lebih lanjut, Nurhayati menuturkan dengan adanya lomba membatik ini, Museum Batik bisa mencapai satu harapan yang sederhana namun sulit untuk dilakukan yaitu batik bisa lestari sepanjang masa. **
Penulis : Ryo
