Jumat, 26 Des 2025
light_mode

Kota Pekalongan Segera Miliki TPST Dilengkapi 6 Mesin Canggih

  • calendar_month Sen, 22 Jul 2024
PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Degayu Kota Pekalongan telah overload. Ketinggian gunungan sampah di TPA tersebut sudah mencapai 25 meter. Bahkan, dua tahun lagi Kota Pekalongan diambang krisis pengelolaan sampah, jika tidak diantisipasi sejak sekarang. Dilatarbelakangi hal tersebut, Kemitraan Indonesia melalui Program Adaptation Fund memfasilitasi Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk Kota Pekalongan. Sebagai awal pembangunan TPST tersebut, jajaran Pemerintah Kota Pekalongan bersama Kemitraan Indonesia melakukan peletakkan batu pertama (Groundbreaking) TPST oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi Direktur Program Tata Kelola Berkelanjutan Perubahan Iklim Kemitraan Indonesia, Eka Melisa, bertempat di Jalan Raya Simbang Wetan (sebelah Bank Sampah Induk), Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Senin (22/7/2024).
TPST ini dibangun diatas lahan seluas 900 meter persegi dan sudah dilengkapi peralatan 6 buah mesin yang canggih yakni mesin pencacah ranting, mesin gibrik, mesin conveyor (6m), incinerator, mesin pengasah pisau dan mesin pemilah sampah ditambah pembubur sampah organik.
Walikota Aaf, sapaan akrabnya menyampaikan terimakasih kepada Kemitraan Indonesia yang telah membantu  Pemerintah Kota Pekalongan melalui Program Adaptation Fund dalam memfasilitasi terwujudnya TPST yang mampu mengolah sampah berkapasitas 5-10 ton per harinya.
“Alhamdulillah kali ini bisa dilakukan Groundbreaking pembangunan  TPST Kota Pekalongan yang dibantu oleh Kemitraan Indonesia. Hal ini bisa menjadi solusi jangka pendek dalam mengurangi sampah yang menumpuk di TPA Degayu Kota Pekalongan,”ucap Mas Aaf.
Pihaknya berharap, keberadaan TPST Kuripan Kertoharjo ini bisa dimaksimalkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mulai menggiatkan pemilahan sampah dari rumah. Selain itu, bisa disinergikan dengan program-program penanganan sampah yang sudah digalakkan sebelumnya seperti Omah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS MAMI), Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS-3R), bank sampah, dan sebagainya. TPST ini juga diharapkan bisa membantu menyelesaikan persoalan sampah di Kota Pekalongan. Mengingat, masih ada timbunan-timbunan sampah yang  diakibatkan dari ulah sejumlah oknum yang membuang sampah sembarangan seperti di pinggir jalan, bantaran sungai, dan sebagainya
“Kalau sudah ada TPST sampah-sampah itu bisa ditampung disini dan diolah dengan baik. Problemnya untuk pembangunan program TPST, ataupun TPS-3R biasanya ditolak warga, karena mereka menganggapnya disitu tempat pembuangan sampah. Padahal, di TPST ataupun TPS-3R itu tempat pengolahan sampah. Dari Dinperpa juga menargetkan agar pengolahan sampah disini tidak menimbulkan bau tak sedap yang bisa mempengaruhi mobilitas warga. Kami berharap kepada masyarakat, jika ada pembangunan TPST maupun TPS-3R semacam ini bisa menerimanya dan jangan terburu-buru menolak program penanganan sampah ini,”tegasnya.
Sementara itu, Direktur Program Tata Kelola Berkelanjutan Perubahan Iklim pada Kemitraan Indonesia, Eka Melisa menyebutkan, total biaya pembangunan tahap I TPST ini diperkirakan mencapai Rp2,8 Milliar. Adapun tahap I pembangunannya meliputi bangunan TPST, pengadaan kelengkapan mesin, dan sebagainya.
“Pembangunan TPST ini merupakan intervensi dari program Adaptation Fund yang didalamnya ada 3 komponen ini, yakni Melindungi-Membertahankan-Melestarikan (3M) Menuju Ketahan Iklim. TPST ini implementasi dari sisi komponen ketiga, yaitu Melestarikan,”ujar Eka.
Eka berharap, pembangunan TPST ini diharapkan bukan semata-mata hanya proyek fisik, tetapi lebih kepada simbol komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas adaptasi dan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim sekaligus mendorong keberlanjutan TPST ini melalui ekonomi sirkular. Dengan adanya TPST ini, tidak hanya memberikan solusi konkret dalam ekonomi sirkular melalui pengolahan sampah.
“Yang juga akan membuka peluang  untuk menerapkan teknologi yang adaptif dan inovatif dalam proses pengolahan limbah secara efisien dan ramah lingkungan. Kami menargetkan, pembangunan ini bisa selesai tiga (3) bulan. Jika sudah selesai dibangun, mari bisa manfaatkan dan pelihara TPST ini sebagai wujud kebanggaan atas upaya bersama dalam menjaga keberlangsungan hidup melalui implementasi ekonomi sirkular sekaligus menjadikan Kota Pekalongan sebagai kota yang berketahanan iklim,”harapnya.
Hal sama diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menerangkan, TPST Kuripan Kertoharjo ini menjadi TPST pertama yang dibangun di Kota Pekalongan, dimana sebelumnya sudah ada TPST berskala kecil yang disebut dengan TPS-3R. Meski TPST yang dibangun ini berskala mini, tetapi luasnya mencapai 3 kali lipat dari TPS-3R yang sudah ada sebelumnya.
“Kalau dilihat dari standar TPST memang seharusnya luasnya 20.000 meter persegi atau 2 hektar. Kendati demikian, dari segi kelengkapan dan kapasitas mesin pengolahannya sudah memenuhi standar sebagai TPST. Mesin-mesin ini akan melakukan pemilahan sampah organik maupun anorganik. Melalui ikhtiar ini, kami berupaya mengolah sampah yang ada supaya tidak menimbulkan bau dan bisa sedikit mungkin residu yang dihasilkan,”pungkasnya. **
Penulis : Ryo
Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • MAPSI Rebana SMPN 4 Pemalang Siap Berkompetisi di Tingkat Provinsi

    MAPSI Rebana SMPN 4 Pemalang Siap Berkompetisi di Tingkat Provinsi

    • calendar_month Sen, 20 Okt 2025
    • 0Komentar

    PEMALANG, puskapik.com – Tim MAPSI Rebana SMP Negeri 4 Pemalang kini tengah melakukan persiapan intensif untuk menghadapi ajang lomba MAPSI Rebana Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, SMP N 4 Pemalang berhasil meraih juara di tingkat kabupaten. Prestasi itu mengantarkan mereka menjadi wakil Kabupaten Pemalang untuk bersaing di tingkat provinsi. Kompetisi bergengsi tersebut akan digelar di […]

    Bagikan Ke Teman
  • Harga Kedelai Melejit, Omzet Pedagang Kedelai di Tegal Turun

    Harga Kedelai Melejit, Omzet Pedagang Kedelai di Tegal Turun

    • calendar_month Rab, 6 Jan 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Tegal – Tak hanya perajin tahu dan tempe, pedagang kedelai pun ikut resah dengan mahalnya harga kedelai dalam beberapa hari ini. Ruri (48), salah satu agen kedelai di Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, mengakui omzet penjualannya menurun akibat mahalnya harga kedelai. “Ada pengaruhnya juga terhadap permintaan konsumen meski tidak terlalu besar, […]

    Bagikan Ke Teman
  • Dirikan Dapur Umum, PKS Pemalang Bagikan Nasi ke Warga Terdampak Rob di Ulujami

    Dirikan Dapur Umum, PKS Pemalang Bagikan Nasi ke Warga Terdampak Rob di Ulujami

    • calendar_month Sen, 30 Mei 2022
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang — Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Pemalang mendirikan dapur umum untuk membantu masyarakat terdampak banjir rob di Ulujami. “Kemarin dapur umum di Desa Blendung kami buka selama 3 hari. Ada ribuan nasi bungkus yang kita bagikan ke warga terdampak rob.” tutur Suwarso, Ketua DPD PKS Kabupaten Pemalang, Senin 30 […]

    Bagikan Ke Teman
  • Sumur Warga di Brebes, Tercemar Tangki Pom Mini Bocor

    Sumur Warga di Brebes, Tercemar Tangki Pom Mini Bocor

    • calendar_month Sen, 21 Sep 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – BBM jenis pertalite masuk ke sumur Warga Desa Tengki, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Ini diduga akibat kebocoran tangki BBM dari Pom mini. Kandungan minyak dalam sumur ini diketahui hari Minggu kemarin. Sahuri (64) warga Rt 02 Rw 03, pemilik rumah awalnya hendak menguras sumur karena mengeluarkan bau minyak yang keluar dari dalam […]

    Bagikan Ke Teman
  • Angka Pernikahan Dini di Pemalang Meningkat Selama Pandemi, Ini Penyebabnya

    Angka Pernikahan Dini di Pemalang Meningkat Selama Pandemi, Ini Penyebabnya

    • calendar_month Rab, 14 Apr 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Angka pernikahan dini di Kabupaten Pemalang selama pandemi Covid-19 cukup tinggi. Hingga Maret 2021 ada hampir 1.000 dispensasi kawin. Hakim dan Juru Bicara Pengadilan Agama Kelas IA Pemalang, Sri Rokhmani mengatakan, selama 2020 ada 673 putusan dispensasi kawin yang dikeluarkan. Angka ini, terbilang tinggi dibandingkan situasi di luar pandemi. “Kemudian mulai Januari […]

    Bagikan Ke Teman
  • Bupati Pemalang Rombak ‘Kabinet’, Ini Alasannya

    Bupati Pemalang Rombak ‘Kabinet’, Ini Alasannya

    • calendar_month Sel, 2 Mar 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, mengungkapkan alasan tancap gass merombak ‘Kabinet’ di jajaran pemerintahannya, pasca dilantik sebagai bupati. Belum bisa dilakukan menyeluruh, pergeseran disebut sebagai akselerasi, dan dikondisikan sesuai yang di inginkan. Itu disampaikan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, usai serah terima jabatan Bupati Pemalang di Ruang Paripurna DPRD Pemalang, Selasa 2 […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less