PUSKAPIK.COM, Pemalang – Partai Kebangkitan Bangsa tidak mau gegabah dan terburu-buru memberikan rekomendasi dukungan kandidat untuk Pemilihan Kepala Daerah Pemalang, Jawa Tengah.
Partai politik peraih 11 kursi legislatif di Kota Ikhlas itu memastikan belum memutuskan siapa calon bupati-wakil bupati yang akan diusung, meski sudah ada sejumlah nama mendaftar, termasuk calon bupati incumbent Mansur Hidayat.
Hal ini ditegaskan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kabupaten Pemalang, Iskandar Ali Syahbana, dalam keterangan pers kepada awak media, Minggu (28/7/2024) malam.
“Saya tegaskan, sampai hari ini belum ada satupun calon bupati dan wakil bupati yang sudah mendapatkan rekomendasi dari PKB. Jika ada pihak-pihak yang mengklaim sudah mendapatkan rekomendasi dari PKB saya pastikan itu tidak benar!” jelas Iskandar.
Sosok yang akrab disapa Mas Is itu juga mengatakan, PKB akan melakukan analisis mendalam terkait kandidat mana yang memiliki potensi kemenangan tertinggi. “PKB hanya mungkin akan menghitung siapa yang punya peluang menang,” sambungnya.
Dengan belum adanya keputusan, PKB masih membuka berbagai kemungkinan koalisi dan dukungan di Pilkada Pemalang, meski bisa mengusung calon sendiri. Apakah nantinya akan bergabung dengan Partai Gerindra dan PPP untuk mendukung calon incumbent Mansur Hidayat, Iskandar menyatakan pihaknya masih menunggu perkembangan.
“Politik itu dinamis, bisa mendukung incumbent, bisa juga jadi lawannya incumbent. Dan yang paling penting, memasangkan cabup dan cawabup itu atas dasar dan pertimbangan elektoral, bukan atas dasar suka atau tidak suka,” tandasnya.
Menurut Iskandar, untuk mendapatkan rekomendasi, cabup dan cawabup, tentu harus melewati beberapa syarat yang ditentukan oleh partai, diantaranya popularitas dan elektabilitas yang tinggi.
Berdasarkan hasil hasil survei terkini, elektabilitas para bakal calon bupati (cabup) Pemalang, Bupati Petahana Mansur Hidayat menonjol sebagai kandidat dengan elektabilitas tertinggi. Posisi Mansur jauh meninggalkan pesaingnya Anom Widiyantoro.
Teranyar, Lembaga Survei Indonesia Development Monitoring (IDM), merilis hasil surveinya, Senin, 22 Juli 2024 lalu. Survei dilakukan pada periode 5 hingga 15 Juli 2024 dengan melibatkan sekitar 1.780 responden menggunakan metode multistage random sampling.
Penulis : Eriko
