PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan mendorong masyarakat memahami tanda-tanda penyakit kusta. Meskipun penyakit ini tidak mudah menular, penularannya terjadi ketika pasien kontak erat yang lama dengan orang lain, namun masyarakat diminta untuk lebih _aware_ dengan penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Pengelola program (Wasor) Kusta, Indayah Dewi Tunggal menjelaskan bahwa penyakit kusta disebabkan oleh kuman _Mycrobacterium Leprar_ yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh manusia. Perkembangan kuman ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan terlebih di wilayah yang lembab dan sering terjadi banjir rob.
Indayah menjelaskan bahwa penyakit kusta memiliki 2 jenis yaitu kusta kering dan kusta basah. Adapun gejala awal yang akan dialami oleh penderita kusta antara lain kelainan kulit berupa bercak putih seperti panu maupun kemerahan yang kurang atau mati rasa, tidak ditumbuhi bulu, tidak mengeluarkan keringat, tidak gatal dan tidak sakit sehingga penderita seringkali tidak merasa terganggu.
Sedangkan gejala lanjut penyakit kusta akan ditandai adanya kecacatan pada mata yang tidak bisa menutuip bahkan sampai buta, pada telapak tangan dan kaki akan terasa mati rasa, jari tangan dan kaki keriting putus-putus juga semper pada kaki. “Penyakit ini bisa ditularkan lewat udara, seperti batuk. Tapi proses penularan betul-betul butuh waktu 2-5 tahun. Kontak erat minimal berada di dalam ruangan yang sama tiga bulan berturut-turut atau minimal 20 jam per minggu. Jadi kalau baru sekali ketemu, kontak dengan penderita belum tentu akan tertular,” ujarnya.
Indayah menegakan bahwa penyakit kusta bukan disebabkan oleh kutukan, guna-guna, keturunan, makanan akan tetapi disebabkan oleh kuman kusta, sehingga masyarakat wajib melakukan pengobatan sejak dini dan secara tuntas di puskesmas terdekat.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa penderita kusta harus minum obat secara teratur sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan. “Mencegah lebih baik daripada mengobati, jadi kami himbau masyarakat memperhatikan lingkungan yang bersih, meningkatkan daya tahan tubuh, usahakan sinar matahari masuk ke dalam rumah agar bakteri kusta dalam suhu panas,” tutupnya.**