Fakta Unik Apem Comal Yang Paling Jarang Diketahui
- calendar_month Sen, 19 Agu 2024


Dia mengatakan, perajin apem yang ada hanya di Dukuh Bantul. Bahkan, sampai muncul mitos di masyarakat Kesesi, jika air dari Dukuh Bantul saja yang bagus untuk membuat apem, sehingga hasilnya bisa sempurna. Namun hal itu hanya sebatas mitos warga, lantaran para perajin apem yang ada di Dukuh Bantul. “Apem hanya bisa dibuat di Kesesi saja, khususnya di Dukuh Bantul ini. Kalau soal air sebenarnya tidak pengaruh, dan itu hanya mitos. Saya saja kalau merendam beras pakai air PDAM. Kalau saya melihat sih, lebih karena faktor cuaca. Udara di Bantul ini sejuk, sehingga cocok untuk membuat apem,” jelasnya.
Rohisah mengaku, usaha membuat apem ini sudah digeluti secara turun temurun. Bahkan, dirinya merupakan generasi ketiga keluarga besarnya yang ikut menggeluti pembuat apem di Bantul. “Keluarga saya ini sudah sejak 20 tahun lalu menggeluti usaha ini, dan sekarang saya lanjutkan,” terangnya.
Menurutnya mungkin yang menjadi faktor sempurna tidaknya apem ada di kondisi wilayah Kesesi sendiri, seperti cuaca di daerah Bantul yang lebih sejuk. Dirinya mengatakan bahwa untuk merendam beras, Rohisah(54) menggunakan air PDAM pada umumnya.
Dia mengungkapkan, untuk membuat apem, dalam sehari bisa menghabiskan 4 beruk atau setara 4 kg beras, dan 8 kg gula jawa. Namun saat bulan Ramadhan, permintaan Apem buatannya meningkat, sehingga produksinya ditambah. Bahkan, bisa menghabiskan 10 beruk beras atau setara 10 kg beras dengan gula jawa 20 kg. Untuk prosesnya, kali pertama beras direndam selama dua malam. Setelah itu, beras dicuci bersih dan dihaluskan dengan penggiling. Sedangkan untuk bahan gula jawa dicairkan. Kemudian, beras dan gula jawa cair dicampur hingga membentuk adonan. “Nah, adonan yang sudah siap ini selanjutnya dimasukan dalam cetakan yang sudah diberi daun pisang. Proses selanjutnya, dikusus selama 30 menit dengan api yang tidak terlalu besar,” ungkapnya.
- Penulis: puskapik




























