PUSKAPIK.COM, Tegal – Sebanyak 10 atlet asal Kota Tegal, dipastikan bakal berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, bersama Kontingen Provinsi Jawa Tengah.
Hal itu diketahui, saat jajaran pengurus KONI Kota Tegal, Disporapar dan perwakilan atlet melakukan silaturahmi ke Penjabat Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, di balai kota, Senin (19/8/2024).
Ketua KONI Kota Tegal, Supardi mengatakan, kedatangannya bersama perwakilan atlet tidak lain untuk silaturahmi sekaligus meminta doa restu kepada Pemerintah Kota Tegal.
Untuk memperkuat Kontingen Jateng, Supardi menyebut bahwa Kota Tegal akan mengirimkan 10 atlet dari enam cabang olahraga (cabor).
“Kita mengikuti enam cabor yang meliputi barongsai, pencak silat, dance sport, e-sport dan renang. Jumlah atlet yang kita kirim ada 10 orang,” katanya.
Menurut Supardi, PON XXI Aceh-Sumut akan dibuka pada 8 September 2024. Namun demikian, ada beberapa cabor yang dipertandingkan lebih awal.
“Pembukaan resmi tanggal 8 September 2024. Tapi ada cabor yang pertandingannya yang dimulai lebih awal. Seperti barongsai, dipertandingkan pada tanggal 5 September 2024,” jelasnya.
Untuk mengapresiasi para atlet, Pemerintah Kota Tegal mengalokasikan anggaran sebesar Rp 21 juta melalui KONI.
Supardi berharap, atlet dari cabor-cabor unggulan Kota Bahari dapat tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk Provinsi Jawa Tengah.
Sementara, Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri mengucapkan selamat bertanding kepada para atlet yang berhasil lolos untuk mengikuti PON.
Dijelaskan Dadang, menjadi bagian dari Tim PON tidaklah mudah dan butuh perjuangan. Sudah sepatutnya perjuangan itu terus dipertahankan hingga meraih hasil terbaik.
Dia berharap, ke depan atlet dari Kota Tegal semakin banyak yang bisa mengikuti PON. Termasuk cabor yang pergerakannya belum lancar, agar dapat mengejar dan mempersiapkan diri.
“Menjadi juara itu penting, tetapi menjaga sportivitas itu adalah yang utama. Target perolehan medali saya percaya kalian mampu mempertunjukkan. Semoga atlet Kontingen PON Jateng berprestasi. Pandai-pandailah menyesuaikan lingkungan, jaga nama baik daerah dan kesantunan,” harapnya.
