PUSKAPIK.COM, Brebes – Sebanyak 4.098 pedagang yang tersebar di 11 pasar tradisional, di Kabupaten Brebes, kini menerapkan E-retribusi. Itu diterapkap Pemkab Brebes dalam upaya menekan kebocoroan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sistem E-retribusi ini, diluncurkan Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar, Kamis (12/9), di Pasar Belakang Kodim Brebes.
Peluncuran sistem E-retribusi oleh Pj Bupati Brebes, dilaksanakan juga secara during melalui zoom, ditandai dengan penekanan tombol. Pj Bupati juga menyempatkan diri melakukan penarikan retribusi secara elektronik langsung kepada para pedangang.
Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar mengatakan, sistem E-retribusi diterapkan untuk meningkatkan akuntabilitas dan kejujuran petugas, sehingga nilai retribusi yang dibayarkan pedagang langsung masuk ke PAD, dan bisa menekan kebocoran. Di sisi lain, penerapan E-retribusi ini juga untuk melatih pedagang terkait sistem digital. Itu karena ke depan teknologi akan berkembang pesat, dan pedagang bisa melek teknologi.
Baca Juga
“Sistem ini juga untuk mengetahui kepastian potensi yang dimiliki setiap pasar, khususnya di 11 pasar tradisional yang telah menerapkan E-retribusi. Sehingga kebocoran PAD bisa ditekan, dan tingkat kepercayaan pedagang lebih bagus,” ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes, Sumarno menambahkan, sistem E-retribusi diterapkan dengan menggandeng Bank Jateng. Sementara ini penerapannya baru di 11 pasar tradisional. Yakni, Pasar Brebes, Pasar Jatibarang, Pasar Bulakamba, Pasar Ketanggungan, Pasar Belakang Kodim, Pasar Kersana dan Pasar Winduaji. Kemudian, Pasar Banjaratma, Pasar Larangan, Pasar Limbangan dan Psar Seng Bumiayu. “Ada sebanyak 4.098 pedagang yang menerapkan E-retribusi ini. Mereka tersebar di 11 pasar tersebut,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk penarikan nilai retribusi rata-rata setiap pedagang Rp 2.000. Melalui sistem ini, diharapkan bisa mendongkrak dan menekan kebocoran PAD. Apalagi, saat ini pihaknya ditarget PAD dari retribusi pasar Rp 9 miliar. “Tahun ini kami ditarget Rp 9 miliar untuk PAD dari retibusi pasar, dan hingga saat ini baru tercapai 34 persen,” pungkasnya. **
Baca Juga