PUSKAPIK.COM, Slawi – Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, meminta semua kader PDI Perjuangan untuk bersatu dan mempertahankan Jawa Tengah sebagai kandang banteng. Pernyataan ini disampaikan di tengah isu yang beredar mengenai upaya partai lain untuk merebut kekuatan politik di wilayah tersebut.
“Di Jawa Tengah ini ada yang mengatakan akan mengambil kandang banteng, akan merebut basis Sukarnois dan Bu Mega. Dengan melihat hari ini, saya percaya di bawah lindungan Tuhan Yang Maha Esa, Alloh SWT, kita akan bergerak, kita akan bergerak, kita akan bergerak,” kata Hasto berapi-api saat pengarahan di Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) yang dipusatkan di Kantor DPC PDIP Kabupaten Tegal.
Dalam Rakercabsus itu, hadir Bapaslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Tegal Bima Eka Sakti dan Syaeful Mujab, Bakal Calon Wali Kota Tegal Edy Suripno dan tiga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes. Selain itu, Anggota DPRD RI Dapil IX Jateng dan ribuan kader PDI Perjuangan dari tiga wilayah tersebut.
Baca Juga
Hasto meyakini dengan sosok Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi yang sudah teruji kepemimpinannya, akan membawa Jateng tetap menjadi kandang banteng. Dalam memenangkan PDI Perjuangan di Jateng, Hasto membeberkan strategi politik untuk memenangkan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng tahun 2024.
“Strategi kami adalah gotong royong. Kami digerakan oleh keyakinan, oleh menyatunya PDI Perjuangan dengan rakyat. Sehingga ketika kami dikepung, justru rakyat akan memberikan simpatinya kepada kami,” kata politikus senior ini di hadapan sejumlah awak media.
Dia menegaskan, kekuasaan itu tidak dibangun dari kekuatan oligarki. Melainkan, dibangun dari harapan rakyat terhadap pemimpin yang berasal dari mereka.
Dia meyakini, bahwa Andika-Hendi yang sangat mesra dengan istrinya itu merupakan cerminan dari kehendak rakyat. Termasuk Bima-Mujab pasangan calon bupati dan wakil bupati Tegal serta Edy Suripno-Akhmad Satori yang merupakan pasangan calon walikota dan wakil walikota Tegal dari PDI Perjuangan.
“Bung Karno mengatakan, kekuatan yang sejati adalah persatuan dan rakyat. Jadi, strateginya adalah gotong royong, strategi utamanya turun ke bawah, strateginya membawa kepentingan rakyat petani, marhaenis serta wong cilik,” tegasnya.
Dirinya tak menampik, dukungan masyarakat terhadap Andika-Hendi semakin menguat. Andika Prakasa disebut oleh masyarakat Jateng adalah Rambo. Pengalamannya sangat luas. Terlebih Andika merupakan mantan Panglima TNI.
Sedangkan pasangannya, Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi, kata Hasto, merupakan mantan Walikota Semarang dua periode.
“Sehingga mereka sangat kuat bisa menang di Pilkada Jateng,” pungkasnya.
Baca Juga