TEGAL (PUSKAPIK) – Penebangan pohon di kawasan Taman Poci Kota Tegal tetap dilanjutkan Rabu (29/1/2020) pagi. Padahal Anggota DPRD saat meninjau Eks Taman Poci, Selasa siang (28/01/2020) meminta aktifitas penebangan pohon dihentikan. Masih dilakukannya penebangan memicu kemarahab sejumlah Pedagang.
Pedagang pun sempat melayangkan protes langsung kepada Kepala Dinas Pemukiman dan Tata Ruang Kota Tegal Eko Setiawan di lokasi Taman Pancasila, Rabu siang (29/01/2020).
Pantauan Puskapik, proses penebangan mendapatkan penjagaan ketat sejumlah personil Satpol PP. Beberapa kali pedagang sempat terlibat adu mulut dengan Eko Setiawan.
Baca Juga
Sementara, Wakil Ketua Organisasi Pedagang Eka Taman Poci Kota Tegal (ORPETA) Romiko Jauhari, mengatakan, pedagang sangat menyesalkan sikap yang dilakukan dinas terkait yang tetap melakukan penebangan. Padahal sebelumnya, Ketua DPRD meminta agar dihentikan sambil menunggu proses mediasi.
“Kemarin kan sudah disampaikan Ketua DPRD agar dihentikan menunggu proses mediasi. Koq kenapa sekarang malah berlanjut?” sesalnya.
Romiko menilai Disperkimtaru cukup arogan karena tidak mengindahkan permintaan ketua DPRD. Bahkan, dengan langkah itu, sama saja mereka menutup jalur mediasi.
“Itu sama saja tidak menghargai Ketua DPRD yang sama-sama lembaga negara. Mereka juga seakan-akan tidak menginginkan adanya proses mediasi,”tandasnya.
Kepala Disperkimtaru Eko Setiawan mengatakan pihaknya hanya melanjutkan apa yang sudah diperintahkan Walikota Tegal untuk menyiapkan lokasi itu menjadi taman baru. Adapun proses penganggaran sudah disetujui oleh DPRD.
“Saya hanya melanjutkan apa yang sudah diinstruksikan. Proses penganggaran juga sudah disetujui DPRD,”katanya.
Eko menambahkan pihaknya sudah melakukan tahapan sosialisasi kepada para pedagang. Baik itu melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan maupun Disperkimtaru. “Kita juga sudah melakukan sosialisasi kepada ketua organisasinya,”jelasnya.
Eko menegaskan, proses penebangan akan terus berlanjut sampai selesai. Nantinya, akan dilakukan peremajaan hingga terbentuk sebuah taman.
Penebangan pohon di Taman Poci itu sebelumnya memicu polemik. Karena ada warung milik pedagang kaki lima yang warungnya hancur tertimpa pohon. Sebagian pedagang mengatakan, penebangan pohon dilakukan pemkot, tanpa sosialisasi. (WIJ)
Baca Juga