PUSKAPIK, Tegal – Bentuk ikhtiar dalam memenangkan Pilkada Kota Tegal 2024, Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal, H. Edy Suripno dan H. Akhmad Sator menggelar doa bersama dan istighasah setiap hari hingga tiba saatnya waktu pencoblosan pada 27 November 2024. Kegiatan itu dilakukan oleh santriwan dan santriwati alumni berbagai pondok pesantren (ponpes) yang tergabung dalam Tim Relawan Ijo Royo-royo.
Tekat itu disampaikan Ketua Tim Relawan Ijo Royo-royo, Ustaz Imam Hambali saat deklarasi dukungan terhadap Pasangan Uyip Satori (Pusat) di Posko Relawan Ijo Royo-royo, Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Kamis (26/9/2024) malam.
Sebelum melakukan deklarasi, ratusan relawan membaca istighasah, melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan memanjatkam doa untuk pemenangan Pasangan Uyip Satori.
Baca Juga
Ketua Tim Relawan Ijo Royo-royo, Ustaz Imam Hambali menyatakan, satu-satunya calon wali kota Tegal yang merupakan alumni pondok pesantren adalah Edy Suripno.
Mas Uyip sapaan akrabnya, telah mendapat restu dari para guru dan kiai. Dari paslon Pilkada Kota Tegal, hanya Mas Uyip dan Satori yang memiliki kepedulian terhadap Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Tegal.
“Hal itulah yang mendorong kami melakukan deklarasi. Ada sekitar 240 santriwan dan santriwati yang hadir malam hari ini,” kata Ustaz Hambali.
Lebih lanjut dia menuturkan, nantinya Tim Relawan Ijo Royo-royo akan melakukan doa bersama dan istighasah setiap hari hingga tiba saatnya waktu pencoblosan.
“Setiap hari kami membacakan istighasah di posko sampai hari H,” tegasnya.
Calon Wali Kota Tegal, H. Edy Suripno memaparkan beberapa program prioritas yang akan dilakukan dalam lima tahun pemerintah.
Mas Uyip menekankan perlunya pembenahan besar-besaran untuk memperbaiki Kota Tegal yang saat ini masih banyak dijumpai ketimpangan sosial.
Salah satu program prioritas yang disampaikan adalah kemudahan bagi masyarakat untuk berobat dengan cukup membawa KTP di setiap fasilitas layanan kesehatan.
Kemudian santunan kematian sebesar Rp 1 juta yang diberikan tanpa jeda terlalu lama dan pemberian modal usaha serta jaminan berjualan nyaman bagi pedagang kaki lima (PKL).
“Di balik persoalan Pilkada, ada persoalan yang lebih penting. Hari ini kita butuh wali kota yang berpihak kepada warga. Kita butuh pemimpin yang dekat dengan rakyatnya,” jelas Uyip.
Dalam momentum itu, Mas Uyip memohon doa dan restu untuk melenggang ke Pringgitan Balai Kota.
“Kami minta doa. Menjadi wali kota bukan semata-mata mencari kekayaan, tetapi kami mengabdi. Jangan sampai Pilkada ini berlalu begitu saja. Kita semua punya tanggungjawab sosial, sehingga menjadikan pemerintah yang Nyawiji (Nyaman, Wibawa, Reliji),” katanya. (**)
Baca Juga