Empat Tahun Kuliah di UPS Tegal, Dua Mahasiswa Asing Ini Kagum Dengan Budaya dan Makanan Pantura

PUSKAPIK.COM, Tegal – Dua mahasiswa asing yang telah menjalani pendidikan di Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, telah menyandang gelar sarjana usai Wisuda Magister Ke-17, Sarjana Ke-72 dan Diploma 3 Ke-46 Periode Genap Tahun Akademik 2023/2024, Sabtu (28/9/2024).

Kedua mahasiswa asing dimaksud adalah Ahmed Mohammad Ibrahim dari Mesir. Dia wisudawan Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kemudian Warapa Tohdin asal Thailand, wisudawan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FIKIP).

”Saya banyak mencermati dan memahami budaya masyarakat pesisir Pulau Jawa. Khususnya di Tegal, Brebes, Slawi dan Pemalang. Cukup beragam dan menarik. Mulai dari yang berbau Islami, maupun yang khas lokal wilayah pesisir,” ucap Ahmed, sapaan akrab Ahmed Mohammad Ibrahim.

Dia yang kuliah reguler di Prodi Manajemen FEB, ditempuh selama empat tahun. Waktu yang cukup panjang itu, membuatnya banyak mengenal budaya yang tumbuh dan berkembang di Kota Tegal, maupun di Kabupaten Tegal. Bahkan beberapa di antaranya sampai ke Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang.

Tak hanya itu, beragam makanan khas, cukup menarik. Ada Tahu Aci Khas Tegal. Sauto, masakan seperti Soto di daerah lain. Hanya di Kota dan Kabupaten Tegal, serta Brebes, kata dia, ada campuran tauco. Dia sempat menanyakan mengapa tak diberi nama Soto Tegal. Jawabannya adalah, lantaran ada tauconya, maka diberi nama Sauto.

”Tapi jangan coba-coba makan Ponggol Setan atau Pongset. Ini sayur tempenya, pedas banget. Tidak kuat bisa sakit perut. Makan yang ringan-ringan saja, khayak Kupat Glabed khas Tegal,” ucap dia, yang pernah merasakan pedasnya makanan nasi Pongset tersebut.

*Sangat Terkesan*

Hal sama juga diungkapkan Warapa Tohdin asal Thailand. Dia yang juga sama-sama menempuh kuliah selama empat tahun di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FIKIP, sangat terkesan dengan kesenian Balo-Balo dan Tari Topeng dari Tegal, juga Kesenian Buroq dari Brebes.

Soal makanan camilan, dia menyukai Cilok dan Tahu Aci. Tapi hal unik yang dia dapatkan di Kota Tegal dan sekitar, makanan khas dari daerah dan provinsi lain juga dijual di Kota Tegal. Mulai dari Nasi Padang dengan aneka sayur dan lauk pauknya. Juga ada Soto Betawi, Soto Semarang, hingga Bakso Malang.

”Selain ilmu yang Saya dapatkan selama kuliah di UPS Tegal, budaya dan kulinernya juga menarik. Ini sangat mengesankan bagi diri saya. Tentu pula akan jadi cerita menarik bagi keluarga dan teman-teman Saya di Thailand,” ucap Warapa Tohdin.

Rektor UPS Tegal Dr Taufiqulloh MHum mengatakan, perguruan tingginya yang berusia 44 tahun, kini telah mengantongi status ”Terakreditasi Unggul”. Itu berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 13888/SK/BAN-PT/Ak/PT/VII/2024.

Tentu pengakuan ”Status Unggul”, menurut dia, menunjukkan perguruan tingginya telah mencapai tingkat kualitas pendidikan yang baik dalam aspek kurikulum, tenaga pengajar, fasilitas, penelitian, dan pelayanan kepada mahasiswa. ”Ini kebangkaan kita bersama, seluruh civitas akademika UPS Tegal, yang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya. Apalagi, warga negara asing juga sudah banyak tertarik untuk berkulaih di UPS Tegal,” terang Rektor Dr Taufiqulloh MHum.

Wisuda yang mengusung tema ”Generasi Unggul Berdaya Saing Global”, kata dia, tentu menjadi tantangan bagi perguruan tingginya, yang telah Terakreditasi Unggul, untuk dapat bersaing secara global. Baik di sisi perkuliahannya, juga lulusannya. Dia hari itu telah mewisuda sebanyak 869 lulusan UPS Tegal. Terdiri atas Lulusan yang diwisuda itu, terdiri dari 668 lulusan Program Sarjana Strata 1 (S1), 92 lulusan Program Magister (S2), dan 10 lulusan jenjang Diploma 3. (**)

Loading

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!