PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua Dewan Pengurus (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, Muhammad Yusuf Chudlori, menilai pasangan calon Vicky – Wendi paling rasional bawa Kabupaten Pemalang maju.
Gus Yusuf menyebut jaringan yang dimiliki Vicky Prasetyo bisa jadi pijakan untuk mendongkrak perekonomian daerah dengan banyaknya investor yang tertarik menanamkan usahanya di Kabupaten Pemalang.
Baca Juga
“Untuk itulah PKB percaya kepada Vicky dan Wendi untuk membawa Pemalang lebih maju dan lebih mapan.” tegas Gus Yusuf saat hadiri konsolidasi pemenangan Vicky – Wendi di RGP Convention Centre Bojongbata, Senin (7/10/2024).
Dirinya merasa miris melihat Kabupaten Pemalang yang masih masuk ranking 4 kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Dimana angka kemiskinan Kabupaten Pemalang masih berada di angka 14 persen. Tertinggal daerah-daerah lain.
Untuk itu, kata Gus Yusuf, butuh lompatan-lompatan dan akselerasi yang luar biasa, agar Kabupaten Pemalang bisa mengikuti dan sejajar dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Tengah.
“Pemalang harus bisa dikatrol agar bisa melejit, maka nanti jaringan Mas Vicky diajak ke Pemalang, tokoh-tokoh Jakarta harus melirik Pemalang.” ungkapnya.
Menurut Gus Yusuf Chudlori, konsistensi serta keseriusan Vicky Prasetyo dan Mochamad Suwendi untuk membangun Kabupaten Pemalang menjadi potensi kepemimpinan yang sangat luar biasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasangan calon Vicky – Wendi menggelar konsolidasi pemenangan di RGP Convention Centre Bojongbata Pemalang, Senin (7/10/2024).
Sedikitnya seribu orang yang terdiri dari tim pemenangan, koordinator relawan, dan pendukung hadir dalam konsolidasi ini.
“Saya pastikan Pemalang harus Berevolusi, Pemalang harus bangkit dari keterpurukan,” ujar Vicky Prasetyo dalam pidatonya.
Vicky Prasetyo bersama Mochamad Suwendi pun menengaskan, pencalonannya di Pilkada Pemalang 2024 berangkat dari kepedulian terhadap kondisi Pemalang yang terpuruk dengan segudang permasalahan sosial.
Permasalahan sosial tersebut mulai dari tingginya kemiskinan, minimnya tingkat pendidikan, banyaknya pengangguran, darurat sampah, hingga infrastruktur jalan yang sebenarnya menjadi kebutuhan paling mendasar.
“Kita tidak bisa selesaikan masalah ini hanya bergantung dengan APBD. Kita punya koneksi ke pemerintah pusat agar nantinya Pemalang dapat bantuan-bantuan anggaran dari APBN.” tuturnya.
Baca Juga