Pemkot Dorong Upaya Penanganan Anak Tidak Sekolah

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan berupaya menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat, utamanya masalah anak yang seharusnya bisa mengenyam pendidikan, namun banyak kendala sehingga mengalami putus sekolah dengan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS), Rabu (9/10/2024).

Sekretaris Kelurahan Buaran Kradenan, Triwati Ningsih saat ditemui dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa FGD penanganan ATS ini melibatkan Bappeda Kota Pekalongan dan satuan pendidikan nonformal (PNF) Pemerintah Kota Pekalongan yang menyelenggarakan program pendidikan dan layanan yaitu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan.

“Kami juga mengundang 20 anak usia sekolah yang putus sekolah, bersama dengan orang tuanya untuk mengikuti sosialisasi ini. Tujuannya kami ingin Kelurahan Buaran Kradenan zero ATS, harapannya wawasan mereka terbuka dan semangatnya kembali ada,” katanya.

Triwati menyebutkan bahwa angka ATS di Kelurahan Buaran Kradenan setelah diverifikasi ada 48 anak, dan yang melatarbelakangi putus sekolah antara lain keterbatasan ekonomi, sudah bekerja dan lainnya. Lebih lanjut, ia berharap anak-anak yang diundang bisa segera mendaftarkan diri di SKB lewat program kesetaraan untuk kembali mendapatkan pendidikan yang layak secara gratis.

Sementara itu, Kepala SKB Kota Pekalongan, Bonari yang hadir sebagai narasumber FGD tersebut menuturkan bahwa pihaknya berupaya memberikan wawasan kepada masyarakat terkait SKB, sebab sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui keberadaan pendidikan kesetaraan ini.

“Mereka kurang paham, kita beri wawasan, kita sampaikan SKB memiliki 2 program pendidikan kesetaraan yaitu paket A,B,C dan inklusi serta pendidikan vokasi atau keterampilan. SKB tidak membatasi usia peserta didiknya, yang terpenting mereka punya semangat belajar dan kembali bersekolah yang tinggi,” terangnya.

Ia menjelaskan kehadiran SKB seyogyanya untuk penuntasan ATS dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia sebagai upaya nyata Pemerintah Kota Pekalongan.

Bonari mengatakan bahwa sejak Juli lalu, pihaknya telah menyebarkan pamflet dan formulir pendaftaran di 27 Kelurahan se-Kota Pekalongan. Beberapa Kelurahan telah merespon dan meminta SKB untuk memberikan sosialisasi kepada warganya yang berstatus ATS, dengan harapan bisa mendongkrak kemauan mereka kembali belajar dan sekolah. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa saat ini SKB Kota Pekalongan masih membuka pendagarataan peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025 sampai Desember mendatang.

“Mudah-mudahan yang hadir pada kegiatan ini, bisa segera merapat dan mendaftar di SKB. Karena saya yakin ketika mereka kembali belajar dan bersekolah, kemampuan yang ada di diri mereka akan terarah dan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidupnya kelak, jika tidak tertangani sangat disayangkan. Ayo bersekolah, SKB hadir memberikan layanan pendidikan yang layak tanpa dipungut biaya. Bagi yang ingin mendatar atau membutuhkan informasi bisa langsung datang ke gedung kami di Jalan Hos Cokroaminoto No.354, Kuripan,” pungkasnya.(**)

Loading

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!