PUSKAPIK.COM, Pemalang – Dua belas desa di Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang masuk dalam peta wilayah rawan bencana longsor. Detektor longsor disiapkan untuk mengantisipasi bencana alam itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang, Andri Adi, memgatakan, pihaknya telah memeriksa semua alat Early Warning System (sistem peringatan dini) pada 12 titik wilayah rawan longsor tersebut.
Baca Juga
Sehingga ketika terjadi pergeseran tanah, masyarakat dapat langsung mengungsi ke tempat aman. Pengecekan alat pendeteksi longsor itu mengingat hampir masuknya musim hujan yang diperkirakan mulai awal November.
“Struktur tanah di Kecamatan Watukumpul memang sebagian besar rawan bencana longsor. Hanya tiga desa saja yang tidak atau bisa dibilang aman,” terangnya kepada wartawan, Selasa (29/10/24).
Selain melakukan pengecekan EWS, kata Andri, pihaknya juga telah mengadakan kegiatan tanggap bencana di beberapa desa rawan bencana itu agar ketika terjadi bencana alam, mereka langsung menuju ke lokasi aman secara tertib.
“Walaupun belum semuanya, tapi sudah kita lakukan sebagian untuk kegiatan simulasi kebencanaan pada saat kejadian bencana. Jadi warga di sana sudah memahami tata cara penyelamatan diri ketika bencana,” ucapnya.
Selain wilayah rawan longsor, BPBD Pemalang juga melakukan pemetaan bencana alam dari wilayah selatan, timur hingga utara Pemalang. semuanya terdapat titik rawan bencana mulai banjir rob, banjir bandang, hingga angin kencang.
Baca Juga